Bhumi Immaculate! - Cita-cita akan bumi yang bersih, rapi, tanpa noda
Ditulis Oleh : Jhosef Nanda Putra - Alam Lejar Bhumi Immaculata || instagram.com/jhosefnanda
Indonesia, negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan utama di dunia. Namun, kenyataan yang dihadapi dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup sering kali jauh dari gambaran ideal yang diimpikan.Â
Namun, kenyataan yang dihadapi dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup sering kali jauh dari gambaran ideal yang diimpikan.
Meski pemerintah kerap menggembar-gemborkan visi "Indonesia Emas," banyak masalah mendasar yang masih belum teratasi.Â
Artikel ini akan membahas realita pendidikan dan lingkungan di Indonesia saat ini, mengkritik langkah-langkah yang diambil oleh para politisi dan pemerintah, serta mempertanyakan sejauh mana komitmen mereka terhadap masa depan Indonesia.
Wajah Pendidikan di Indonesia
1. Rendahnya Kreativitas Siswa
Salah satu masalah utama dalam sistem pendidikan Indonesia adalah rendahnya kreativitas siswa. Kurikulum yang sarat akan hal administratif dan tidak membumi, serta berorientasi pada penghafalan membuat siswa sulit untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.Â
Ada satu pengalaman penulis sebagai pamong di sebuah Asrama SMK. Seorang siswa pernah melakukan peretasan website sekolah, dan ia mengetahui celah sistem tersebut. Pihak sekolah geram melihat kejadian ini dan menghukum siswa tersebut.Â
Ini adalah kenyataan bahwa kreativitas siswa jarang dihargai. Bagi saya, itu merupakan kreativitas siswa. Siswa tersebut perlu diwadahi sehingga tidak berisiko melakukan pelanggaran dengan kreativitasnya.
Kreativitas seringkali tidak dihargai di sekolah
Guru sering kali terjebak dalam metode pengajaran konvensional, di mana siswa lebih banyak diharapkan untuk mengingat fakta daripada memahami konsep dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.