Mohon tunggu...
Jhosef Nanda
Jhosef Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata - Pegiat Permakultur di Alam Lejar Bhumi Immaculata - Pendidik di Wisma Remaja Bagimu Negeriku

Menulis itu kemerdekaan!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ambiguitas Norma Sosial: Penyebab Konflik Orangtua dan Anak?

4 Februari 2022   08:44 Diperbarui: 7 Februari 2022   23:31 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pexels.com || Ilsutrasi telepon genggam menjadi sebuah kebutuhan

Demikanlah penggunaan ponsel pintar secara berlebihan akan menipiskan dampak positif dari ponsel pintar itu sendiri. Bahkan cenderung memiliki daya rusak yang tinggi. Jangan sampai ponsel pintar yang berfungsi sebatas alat bantu pekerjaan manusia ini berubah menjadi sumber inti dari pembentukan nilai-nilai dan norma-norma sosial baru yang membawa dampak kurang baik bagi kehidupan sosial.

Nilai-nilai sosial yang masyarakat muda anut sama sekali lain dari era sebelumnya. Hal ini menyebabkan kebingungan pada orangtua yang sebagian besar tumbuh dewasa pada era sebelum generasi milenial. Janganlah ketidaknormalan jaman ini dianggap biasa saja. Perlu ada sikap kritis dari seluruh masyarakat, terutama untuk anak-anak muda. Mari coba kritisi ulang kebiasaan kita yang kerap bermesraan dengan teknologi, khususnya ponsel pintar. Apakah kebiasaan itu memiliki andil dalam pembentukan "kenormalan-kenormalan" tertentu yang menyebabkan konflik orangtua dan anak?

Kesimpulan

Begitulah bagi penulis jaman ini terjadi kemenduaan terhadap norma sosial. Hal yang sebenarnya jika ditelaah lebih dalam tidaklah normal semakin dianggap biasa-biasa saja karena banyak orang yang melakukan. Bahkan kebiasaan-kebiasaan berpotensi merusak yang kemudian dinormalisasikan tersebut berperan dalam pembentukan norma sosial baru yang mengkhawatirkan.

Fenomena ini dapat secara detail dilihat dari hubungan orangtua dan anak. Hubungan keduanya merupakan cerminan tajam dari  fenomena yang penulis sebut sebagai ambiguitas norma sosial. Terjadi kebingungan di kedua belah pihak, norma sosial seperti apa yang sebenarnya dianut ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun