Kedua tipe pahlawan berjuang dengan identitas kebangsaan yang kuat
Artinya dari contoh ini, bahwa pahlawan terdahulu adalah pahlawan yang orisinal. Entah itu berada dilapangan pertempuran atau dibalik meja, keduanya berjuang dengan identitas kebangsaan yang kuat. Berani berjuang dan tumbuh dari akar bangsanya sendiri. Mereka adalah pahlawan orisinal.
B. PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN PAHLAWAN ORISINAL
1. Tentang anak yang "hilang identitas dirinya"
Ada sebuah meme yang pernah penulis lihat, menampilkan perbandingan antara pemuda jaman dulu (masa kolonial) dengan pemuda jaman sekarang. Menggelikan, terlihat pada gambar pemuda jaman dulu adalah pejuang angkat senjata yang mati-matian mengusir penjajah dan mengibarkan bendera merah putih. Sedangkan pemuda jaman sekarang sibuk bergoyang didepan kamera smartphone, entah itu selfie ataupun tiktokan.
Bagi penulis yang termasuk generasi z, hal ini adalah menggelikan sekaligus ironis. Perkembangan jaman tentu tak bisa dihindari. Tapi apabila generasi muda kehilangan identitas kebangsaannya, tentu orang awam pun tahu bahwa ini masalah.
Mari sedikit menyinggung soal demam Korea. Bagaimana kebudayaan asing ini demikian kuat bercokol pada diri banyak anak-anak muda Indonesia. Bahkan sampai Ibu-Ibu pun terpengaruh !
Satu sisi kita perlu belajar dari Korea Selatan dalam hal industrialisasi kebudayaan. Korsel berhasil dalam melakukan ekspansi budayanya ke negara-negara lain sehingga budayanya menjadi mendunia. Pemerintah Korsel mengupayakan industrialisasi kebudayaan dengan sangat serius, melalui strategi Hallyu (Tim Kreatif LKM UNJ, 2017).
Kita bisa belajar banyak dari Korea Selatan melalui keberhasilan industrialisasi budayanya dan sistem pendidikannya. Tapi, jangan hanya berhenti belajar dari Korsel dan mengaguminya! Kita bangsa Indonesia juga harus bangkit, bagaimana budaya Indonesia dapat menjadi pusat perhatian dunia. Dan kita harus bangga akan budaya kita itu !
Kebanyakan pelajar kita mengalami krisis identitas, tergerus oleh budaya asing