Mohon tunggu...
Jhosef Nanda
Jhosef Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata - Pegiat Permakultur di Alam Lejar Bhumi Immaculata - Pendidik di Wisma Remaja Bagimu Negeriku

Menulis itu kemerdekaan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Adopsi nilai-nilai "Pekerja Sosial" pada Pelajar

4 Oktober 2021   13:52 Diperbarui: 5 Oktober 2021   03:05 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | foto oleh pressmaster dari envato elements

Dalam penyelesaian permasalahan sosial di masyarakat yang kompleks ini tentu harus melalui berbagai alternatif solusi yang kompleks dan beragam pula. Itulah prinsip yang menjadi napas kehidupan pekerja sosial.

Nilai inilah yang menurut penulis layak ditanamkan pada pelajar sejak dini. Dalam menghadapi kehidupan, pelajar harus menjadi terbiasa dengan berbagai jalan atau solusi. Bukan dibiasakan dengan penanaman cara berpikir yang sepotong-sepotong atau tidak menyeluruh.

Sumber : pixabay.com || ilustrasi konsep menyeluruh/tidak sepotong-sepotong
Sumber : pixabay.com || ilustrasi konsep menyeluruh/tidak sepotong-sepotong

Itu kenapa --sekali lagi penulis tekankan--, orang mengecap pendidikan bukan sesederhana hanya untuk siap kerja. Lebih luas dari itu, pendidikan harus membangun individu-individu yang siap membangun bangsa. Dibutuhkan individu-individu yang berpikir dan bertindak integral. 

Contoh dari pemikiran yang saklek adalah bahwa setelah pendidikan menengah atas, pelajar harus segera kuliah. Apabila tidak kuliah, maka dikhawatirkan semangat belajarnya menurun. 

Justru ada hal yang patut dipertanyakan. Kenapa diluar dunia akademis seseorang menjadi tidak semangat belajar ? Apakah ini pertanda kegagalan bersekolah bertahun-tahun ? Bukankah sekolah harus mengajarkan pelajar untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dimana saja ?

Itulah kenapa berpikir integral wajib ditanamkan sejak dini. Terutama untuk pelajar yang memiliki perekonomian sulit. Bertindak integral sangat penting. 

2. Tidak lupa Desa

Pelajar adalah individu yang erat dengan pena dan buku. Ia terbiasa menulis dan membaca. Pelajar atau mahasiswa akrab pula dengan ratusan halaman buku-buku tebal. Demi matangnya intelektualitas seorang pelajar, buku memang menjadi konsumsi sehari-hari.

Tapi kita juga perlu tergelitik akan satu hal. Jangan-jangan karena terlalu asik dengan buku-buku tebal, diskusi-diskusi dan pengejaran prestasi-prestasi akademik pelajar justru lupa cara memegang gagang cangkul dan bagaimana menebar jala !

Sumber : pixabay.com || ilustrasi nelayan menebar jala
Sumber : pixabay.com || ilustrasi nelayan menebar jala

Pekerja sosial ideal adalah seorang agen perubahan masyarakat yang cinta akan lokalitas masyarakat Indonesia. Negara kita adalah negara agraris dan juga kepulauan. Sumber laut kita melimpah, tanah kita tanah surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun