Ingat, pada dasarnya profesi apapun yang menjadi cita-cita anak-anak, semuanya melibatkan kerja mental, tidak hanya otot atau gerak mekanis.
Jika hal yang ditonjolkan pada pendidikan melulu tentang skill, olah keterampilan dan gerak mekanis saja sesuai kebutuhan pasar maka tak berlebihan menyebut proses tersebut sebagai produksi manusia.
Sayangnya pendidikan adalah proses membangun manusia bukan proses produksi manusia. Maka pembangunan mental anak harus diutamakan. Jika kini pelajar diharuskan untuk memenuhi kriteria skill tertentu, hal-hal yang menjadi pupuk untuk penumbuhan mental sama sekali tidak boleh diabaikan.
Prinsip kerja sosial ditanamkan pada pelajar?
Perubahan sosial dari skala terkecil sampai terbesar merupakan keseluruhan hasil dari perubahan karakter individu. Jadi, tidak selayaknya bicara ndakik-ndakik mengenai perubahan sosial skala besar apabila pembenahan karakter individu tak terjadi secara tepat dan akurat.
Bagi penulis, pendidikan di keluarga dan sekolah adalah hal penting dalam upaya mewujudkan perubahan social. Bahkan, kedua elemen utama tersebut berdiri digaris depan dalam pendidikan. Oleh karenanya pemupukan agen-agen perubahan social harus dimulai di rumah dan sekolah.
Namun timbul pertanyaan, dengan pupuk apa para pendidik di rumah maupun di sekolah dapat menyuburkan agen-agen perubahan social itu?
Menurut penulis, penerapan prinsip “kerja sosial” dapat menjadi alternatif yang bisa dilakukan di dunia pendidikan dalam menumbuhkan pribadi yang humanis dan peka terhadap persoalan lingkungan sosialnya. Karakter yang ada pada pekerja social cukup ideal menjadi role-model pelajar masa kini yang menurut penulis semakin anti-sosial (dalam arti tertentu).
Berikut beberapa poin yang menurut penulis layak jadi pertimbangan mengapa karakter pekerja social ideal layak ditanamkan pada pelajar (tanpa mengganggu cita-cita pelajar mengenai profesi tertentu) :
1. Prinsip berpikir dan bertindak integral
Berangkat dari fungsi pekerja sosial sebagai agen-agen yang berupaya membantu pengembangan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupannya, maka pekerja sosial ideal adalah manusia-manusia yang berpikir dan bertindak secara integral.