Mohon tunggu...
Jhosef Nanda
Jhosef Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata - Pegiat Permakultur di Alam Lejar Bhumi Immaculata - Pendidik di Wisma Remaja Bagimu Negeriku

Menulis itu kemerdekaan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoroti Salah Kaprah Pendidikan yang Terjadi di Sekolah

20 September 2021   14:39 Diperbarui: 29 September 2021   11:53 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah, angka tinggi tidak selamanya merupakan keberhasilan pendidikan. Sebaliknya, bisa saja ia menjadi senjata penumpulan jiwa eksploratif anak.

Refleksi

Sekolah merupakan tempat utama pendidikan setelah keluarga. Seyogyanya kita sebagai orang dewasa dan pendidik menggunakan cinta dan humanisme dalam mendidik anak-anak di sekolah. 

Mementingkan perkembangan anak di atas segala tuntutan yang bersifat sementara. Agar anak-anak berkembang secara mendalam, tidak melulu diukur dengan angka-angka. 

Mudah-mudahan dengan upaya memperbaiki segelintir fenomena diatas yang terjadi, sekolah dapat kembali menjadi tempat penggemblengan anak-anak untuk merdeka berpikir. Bukan menjadi tempat anak-anak menjadi takut berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun