4. Perencanaan, tahap perencanaan dilakukan oleh departemen kreatif atau bina cipta. Mendapatkan masukan dari klien dan dari departemen riset dan media. Kemudian masukan-masukan tersebut diterjemahkan kedalam konsep-konsep ide kreatifÂ
5. Pelaksanaan, departemen produksi melaksanakan ide-ide kreatif kedalam bentuk art work yang siap tampil ke berbagai media. Sebelumnya dilakukan presentasi dan diskusi .dengan klien untuk mendapatkanÂ
rekomendasi iklan yang siap tayang. Diskusi dengan klien untuk mendapatkan dilakukan oleh semua wakil dari masing-masing departemen.Â
6. Penayangan, tahap ini dilakukan oleh departemen bina usaha dalam hubungannya dengan klien serta perizinan tayang. Departemen ini mengetahui segala informasi mengenai berbagai media, harga dan waktu tayang serta efesiensi dan efektifitas pemilihan media iklan.Â
7. Pengawasan, tahap ini merupakan tahap terakhir dilakukan secara bersama-sama antara pihak klien dengan pihak perusahaan iklan. Dari hasil pengamatan dua pihak dilakukan evaluasi dari seluruh hasil rangkaian proses pembuatan iklan, dengan melihat dampak keuntunganÂ
serta kerugian yang timbul.Â
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan proses produksiÂ
periklanan dibawah ini ;
Proses Produksi Iklan Televisi
   Produksi iklan televisi dimulai dengan tahap konsep dan ide, di mana tujuan iklan, audiens target, pesan utama, dan storyboard dikembangkan. Setelah konsep jelas, tahap pra-produksi dimulai. Ini mencakup penulisan skrip, pemilihan aktor atau model, penentuan lokasi syuting, persiapan peralatan dan kru, serta penyusunan jadwal produksi.Â