Nama : JHORGHI FRENZI
Nim   : 23010400132
Dosen Pengampu : Jamiati KN, S.I.Kom, M.I.Kom
PROSES PRODUKSI PERIKLANAN TERUTAMA DALAM TELEVISI
   Iklan adalah salah satu dari empat bentuk model promosi. Tiga bentuk promosi lainnya yaitu promosi penjualan, publisitas, dan personal selling. Sementara itu pengertian iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media, baik media cetak ataupun elektronik.Â
Pengertian perusahaan iklan atau sering disebut Biro Iklan adalah sebuah kantor yang melayani jasa dalam bidang periklanan. Kantor periklanan ini berfungsi menghubungkan pihak perusahaan pengiklan, baik itu perusahaan jasa atau barang dengan pihak pemilik media iklan. Yang dapat diterapkan dalam media audio, audio visual maupun media cetak. Kemudian pengertian periklanan sendiri adalah keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
   Proses produksi sebuah iklan adalah seluruh rangkaian kegiatan dari tahap negosiasi dengan klien, persiapan penelitian, perencanaan, pelaksanaan, produksi, penayangan hingga pengawasan terhadap penayangan dan dampak yang timbulkannya. Adapun tahapan tersebut adalah :Â
1. Negosiasi, kegiatan ini biasa dilakukan oleh kalangan pimpinan perusahaan iklan untuk mendapatkan jaringan klien yang luas.Â
2. Persiapan, tahap persiapan yang dimaksud adalah ketika klien sudah menyetujui untuk mengkontrak sebuah perusahaan iklan guna menangani promosi.Â
3. Penelitian, tahap penelitian dilakukan oleh departemen riset dan media. Untuk menggali tujuan dan sasaran iklan. Penelitian dapat dilakukan di dalam ruang kantor yaitu dengan dilakukan diskusi dan studi literatur serta penelitian di luar dilakukan survei lapangan.Â
4. Perencanaan, tahap perencanaan dilakukan oleh departemen kreatif atau bina cipta. Mendapatkan masukan dari klien dan dari departemen riset dan media. Kemudian masukan-masukan tersebut diterjemahkan kedalam konsep-konsep ide kreatifÂ
5. Pelaksanaan, departemen produksi melaksanakan ide-ide kreatif kedalam bentuk art work yang siap tampil ke berbagai media. Sebelumnya dilakukan presentasi dan diskusi .dengan klien untuk mendapatkanÂ
rekomendasi iklan yang siap tayang. Diskusi dengan klien untuk mendapatkan dilakukan oleh semua wakil dari masing-masing departemen.Â
6. Penayangan, tahap ini dilakukan oleh departemen bina usaha dalam hubungannya dengan klien serta perizinan tayang. Departemen ini mengetahui segala informasi mengenai berbagai media, harga dan waktu tayang serta efesiensi dan efektifitas pemilihan media iklan.Â
7. Pengawasan, tahap ini merupakan tahap terakhir dilakukan secara bersama-sama antara pihak klien dengan pihak perusahaan iklan. Dari hasil pengamatan dua pihak dilakukan evaluasi dari seluruh hasil rangkaian proses pembuatan iklan, dengan melihat dampak keuntunganÂ
serta kerugian yang timbul.Â
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan proses produksiÂ
periklanan dibawah ini ;
Proses Produksi Iklan Televisi
   Produksi iklan televisi dimulai dengan tahap konsep dan ide, di mana tujuan iklan, audiens target, pesan utama, dan storyboard dikembangkan. Setelah konsep jelas, tahap pra-produksi dimulai. Ini mencakup penulisan skrip, pemilihan aktor atau model, penentuan lokasi syuting, persiapan peralatan dan kru, serta penyusunan jadwal produksi.Â
Tahap produksi melibatkan syuting iklan sesuai storyboard dan skrip, pengambilan berbagai sudut pandang adegan, serta pengawasan langsung oleh sutradara. Setelah syuting selesai, proses masuk ke tahap pasca-produksi yang meliputi editing video, penambahan efek visual, pengaturan suara, dan melakukan review serta revisi jika diperlukan.Â
Tahap akhir adalah distribusi dan penayangan iklan, yang mencakup penjadwalan penayangan dengan stasiun televisi, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan memonitor hasil serta efektivitas iklan melalui berbagai metrik dan umpan balik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, produksi iklan televisi dapat dilakukan secara terstruktur dan efektif.
Setelah iklan televisi selesai diproduksi dan didistribusikan, langkah selanjutnya melibatkan evaluasi dan optimalisasi iklan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Monitoring dan Analisis
-Pantau Penayangan: Periksa apakah iklan tayang sesuai jadwal di stasiun televisi yang telah ditentukan.
-Kumpulkan Data: Gunakan alat analitik untuk mengumpulkan data terkait kinerja iklan, seperti jumlah tayangan, jangkauan audiens, dan frekuensi penayangan.
-Analisis Efektivitas: Evaluasi bagaimana iklan tersebut mempengaruhi metrik bisnis yang relevan seperti penjualan, kunjungan situs web, atau kesadaran merek.
2. Umpan Balik dan Review
-Kumpulkan Umpan Balik: Mintalah pendapat dari tim internal, klien, dan audiens target untuk mengetahui pandangan mereka tentang iklan.
-Review Kinerja: Tinjau apakah tujuan awal iklan tercapai berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan umpan balik yang diterima.
3. Optimisasi
-Identifikasi Area untuk Perbaikan: Berdasarkan analisis dan umpan balik, tentukan bagian mana dari iklan yang dapat ditingkatkan.
-Lakukan Penyesuaian: Buat perubahan yang diperlukan pada iklan, seperti pengeditan ulang, perubahan narasi, atau penyesuaian penargetan audiens.
4. Perencanaan Kampanye Selanjutnya
-Pelajaran dari Kampanye Sebelumnya: Gunakan wawasan dari kampanye sebelumnya untuk merencanakan iklan televisi berikutnya dengan lebih baik.
-Eksplorasi Ide Baru: Kembangkan ide-ide kreatif baru yang bisa menarik perhatian audiens target dan mencapai tujuan pemasaran yang lebih tinggi
Setelah memahami tahap-tahap produksi iklan televisi secara garis besar, langkah selanjutnya melibatkan detail lebih mendalam pada setiap tahap dan implementasi praktis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Pengembangan Konsep dan Ide
-Brainstorming: Ajak tim kreatif untuk sesi brainstorming guna menghasilkan berbagai ide dan konsep.
-Riset Pasar: Lakukan riset pasar untuk memahami tren terkini dan preferensi audiens target.
-Konsultasi dengan Klien: Diskusikan ide yang telah dikembangkan dengan klien untuk memastikan kesesuaian dengan visi dan tujuan mereka.
2. Pra-Produksi
-Menyusun Anggaran: Buat anggaran yang mencakup semua aspek produksi, termasuk biaya lokasi, talent, peralatan, dan kru.
-Kontrak dan Perizinan: Siapkan kontrak untuk talent dan kru, serta urus perizinan lokasi jika diperlukan.
-Storyboard Detail: Buat storyboard yang lebih rinci, termasuk setiap shot yang diinginkan, pencahayaan, dan angle kamera.
-Tes Kamera dan Sound: Lakukan uji coba peralatan kamera dan sound untuk memastikan kualitas yang diinginkan.
3. Produksi
-Persiapan Lokasi: Siapkan lokasi sebelum syuting, termasuk pengaturan set dan pencahayaan.
-Pengarahan Aktor: Sutradara harus memberikan arahan yang jelas kepada aktor dan memastikan mereka memahami peran mereka.
-Kontinuitas: Pastikan kontinuitas dalam pengambilan gambar untuk menghindari kesalahan saat editing.
-Cadangan Footage: Ambil beberapa cadangan footage untuk memastikan ada alternatif jika diperlukan saat editing.
 4. Pasca-Produksi
-Rough Cut: Buat rough cut dari footage yang ada untuk mendapatkan gambaran awal.
-Feedback: Minta feedback dari tim kreatif dan klien pada rough cut untuk menentukan perubahan yang diperlukan.
-Color Grading: Lakukan color grading untuk memastikan konsistensi visual dan suasana yang diinginkan.
-Sound Mixing: Lakukan sound mixing untuk menyatukan dialog, musik, dan efek suara dengan harmonis.
5. Distribusi dan Penayangan
-Format Penayangan: Pastikan iklan sesuai dengan format teknis yang diperlukan oleh stasiun televisi.
-Monitoring Penayangan: Monitor penayangan iklan untuk memastikan tidak ada masalah teknis.
-Evaluasi Kinerja: Gunakan alat analisis untuk mengukur efektivitas iklan berdasarkan metrik seperti peningkatan penjualan, kesadaran merek, dan respon audiens.
-Laporan kepada Klien: Buat laporan lengkap tentang hasil penayangan iklan dan evaluasi kinerja untuk klien.
   Produksi iklan televisi melibatkan serangkaian tahapan yang saling berkesinambungan dan memerlukan perencanaan serta koordinasi yang matang. Dimulai dari adanya pengembangan konsep dan ide, yang meliputi penentuan tujuan, audiens target, dan pesan utama.Â
Setelah itu, tahap pra-produksi mencakup penulisan skrip, pemilihan aktor, penentuan lokasi, serta persiapan peralatan dan kru. Dan pada ttahap produksi, iklan direkam sesuai storyboard dan skrip dengan perhatian khusus pada pengarahan aktor dan pengambilan gambar yang berkualitas.Â
Dibagian Pasca-produksi melibatkan editing video, penambahan efek visual, pengaturan suara, dan review untuk memastikan hasil akhir sesuai dengan harapan. Akhirnya, distribusi dan penayangan iklan dilakukan dengan memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan monitoring efektivitas iklan melalui berbagai metrik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, produksi iklan televisi dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan iklan yang mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
REFRENSI
Barry, P. (2016). The Advertising Concept Book: Think Now, Design Later. Thames & Hudson.
Zettl, H. (2016). Television Production Handbook. Cengage Learning.
Kasali, R (1993). Periklanan dan Proses Produksinya. Universitas Islam Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H