Keberadaan smartphone memang memudahkan namun juga bisa menyesatkan seperti pepatah modern, "media sosial itu mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat." Pepatah itu fakta yang tak terbantahkan.
Ketika kita ngumpul-ngumpul bersama teman kelas kemudian mereka sibuk dengan dunianya sendiri dengan smartphone membuat acara kumpul-kumpul semacam itu tak berarti dan tak meninggalkan kenenangan yang baik di masa yang akan datang.Â
Bahkan dalam rumah pun ketika sedang kumpul keluarga dan masing-masing sibuk dengan jari-jemarinya membuat suasana itu tak seperti keluarga sebenarnya. Mereka seakan memasang dinding-dinding pembatas yang orang lain tak boleh memasukinya dan itu sesuatu yang sangat buruk untuk keluarga.
Makanya sebelum smartphone itu mencengkram lebih erat lagi, alangkah baiknya kalau dalam seminggu minimal 1 hari khusus tanpa smartphone, apakah bisa?
Awalnya memang sedikit susah, banyak alasan yang muncul seperti takut ada yang nelponlah, takut ada email pentinglah, dan sebagainya. Tapi satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa kita bekerja untuk diri kita bukan untuk perusahaan.
Diri kita pantas mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya selama satu minggu dengan refreshing tanpa diganggu urusan pekerjaan. Kalau liburanmu masih diganggu pekerjaan maka kamu bekerja bukan untuk diri sendiri.
Jika kalian belum berkeluarga, ajaklah teman kuliah atau teman sekelas untuk melakukan kegiatan bersama tanpa membawa smartphone, misalnya hiking, travelling, outbond, kamping, dan lain-lain. kegiatan-kegiatan interaksional seperti itu akan menurunkan kadar candu smartphone dalam otak. Ketika kamu merasa bahwa interaksi langsung itu lebih menyenangkan daripada main game online, medsos, dan lainnya, maka selamat anda tidak terjangkit nomo phobia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H