Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hasan Basri, Bapak Gerilya Sekaligus Tokoh Tiga Selatan

23 Januari 2019   08:59 Diperbarui: 23 Januari 2019   09:18 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setelah perjuangan tanpa henti akhirnya hasan basri bersama pejuang kalimantan selatan berhasil memproklamasikan kemerdekaan kaliamantan selatan dari penjajah belanda dan menjadi bagian RI pada tanggal 17 mei 1949 atau dikenal dengan proklamasi kalimantan.

pada tanggal 2 september 1949, terjadi perundingan antara ALRI Divisi (A) dengan belanda dan UNCI sebagai penengah. Jenderal Mayor Suharjo atas nama pemerintah mengakui keberadaan ALRI DIVISI (A) sebagai bagian dari Angkatan Perang Indonesia, dengan pemimpin Hassan Basry dengan pangkat Letnan Kolonel.

Kemudian pada 1 November 1949, ALRI DIVISI (A) dilebur ke dalam TNI Angkatan Darat Divisi Lambung Mangkurat, dengan panglima Letkol Hassan Basri.

Selesai perang kemerdekaan, dia melanjutkan pendidikan agamanya ke Universitas Al Azhar tahun 1951-1953. Selanjutnya diteruskan di American University Cairo tahun 1953-1955.

Sekembalinya ke Tanah Air, pada tahun 1956, Hasan Basry dilantik sebagai Komandan Resimen Infanteri 21/Komandan Territorial VI Kalsel.Pada tahun 1959, ditunjuk sebagai Panglima Daerah Militer X Lambung Mangkurat. 

setelah indonesia betul-betul terlepas dari penjajahan, indonesia mulai dilanda konflik perebutan kekauasaan dan kepentingan. antara lain adalah PKI  yang mendapat dukungan penuh dari presiden soekarno. dengan dukungan politik yang besar PKI melebarkan sayap-sayapnya hingga pelosok tanah air dan menyebarkan faham komunisnya.

hasan basri sebagai pemimpin tertinggi di kalimantan selatan menilai kalau PKI dan fahamnya tidak cocok dan tidak baik untuk kalimantan selatan, untuk mencegah PKI maka pada tanggal 22 Agustus 1960, hasan basri mengeluarkan surat pembekuan kegiatan PKI dan ormas-ormasnya di kalimantan selatan.

keluarnya surat pembekuan membuat soekarno marah dan menegur hasan basri, namun hasan basri tidak bergeming, dia tetap menolak keras  PKI di kalimantaan dan menolak menarik surat pembekuan itu.

kemudian penolakan terhadap PKI diikuti pula oleh sulawesi selatan dan sumatera selatan, sehingga peristiwa ini dikenal sebagai tiga selatan. yaitu tiga daerah selatan yang menolak PKI dan ormas-ormasnya melakukan kegiatan.

seiring berjalannya waktu, apa yang dikwatirkan hasan basri ternyata terbukti yaitu pemberontakan yang dilakukan oleh PKI pada tanggal 30 september 1960 atau disebut G30S/PKI yang telah merenggut nyawa petinggi militer indonesia yang kemudian dikenal sebagai pahlawan revolusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun