Mohon tunggu...
JHONSIVOLTA N
JHONSIVOLTA N Mohon Tunggu... Wiraswasta - Maintenance Engineer

Hobi Olah Raga Pimpong dan Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Atasi Biaya Listrik Industri dengan Program Energi Management (Program Management Energi Solusi Biaya Listrik Industri)

13 Oktober 2023   22:04 Diperbarui: 13 Oktober 2023   22:11 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di industri, biaya energi tidak jarang menjadi komponen biaya terbesar yang harus dibayar setiap bulan. Biaya energi bisa dalam bentuk tagihan listrik dan bahan bakar (minyak, gas, dll). Karena merupakan komponen biaya besar, ketika pemerintah menaikkan harga minyak dan listrik , industri yang tadinya sudah mengeluh , bisa berteriak . Bahkan tidak jarang ada industri yang mesti 'berbalik ke kanan'.

Lalu para penipu pun gentayangan. Bagi mereka, kesulitan kalangan industri bisa jadi ladang mata pencarian yang menggiurkan. Para penipu menawarkan berbagai alat yang katanya bisa menghemat konsumsi listrik (dan menghemat biaya listrik). Sebagian pengusaha yang kurang paham tertipu. Alat yang dibeli dengan harga mahal ternyata hanya barang rongsokan. Sebagian tidak bisa bekerja sama sekali. Ada yang bisa bekerja, namun membuat kerja industri terganggu, karena misalnya tidak bisa menjalankan motor-motor listrik seperti biasa. Ada yang berfungsi bagus, tapi dua minggu kemudian terbakar. Memang ada yang bagus, tapi itu tidak menjadi tanggung jawab. Padahal para pengusaha mestinya tidak perlu terjebak seperti itu.

Ada satu solusi yang diakui secara internasional dan telah diterapkan secara luas di negara-negara maju, yaitu Program Energi Management (PEM). Terdapat dua target umum dari PEM. Pertama, mengehemat penggunaan segala jenis energi dengan cara mengurangi/menghilangkan energi terbuang ( energi yang terbuang ) dan menggunakan energi secara efisien . Kedua, di beberapa industri, mungkin perlu mengganti bahan bakar yang biasa digunakan untuk pabrik mereka dengan yang lebih murah, misalnya mengganti BBM (yang mahal) dengan gas (yang murah).

Lalu apa keuntungan dari PEM. Banyak ! Antara lain: (1) Memangkas biaya energi, (2) Meningkatkan keuntungan perusahaan, (3) Mengurangi risiko kekurangan pasokan energi, (4) Keuntungan lingkungan, yaitu mengurangi emisi gas karbon, (5) Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, karena dengan penghematan biaya yang dicapai perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, (6) dan lainnya.

Apa yang perlu dilakukan industri untuk menerapkan PEM? Terdapat beberapa panduan untuk menjawab pertanyaan ini, saya lebih suka dengan metode Department of Primary Industries and Energy (DPIE) Australia, yaitu:

Pertama , perusahaan menunjuk konsultan PEM.

Kedua , konsultan melakukan investigasi awal untuk melihat pola penggunaan energi di perusahaan.

Ketiga , jika proyek terlihat layak , perusahaan menunjuk seorang Manajer Energi yang akan mendampingi konsultan dan nantinya akan mengkoordinasikan penerapan PEM.

Keempat , melakukan audit energi secara detail. Audit energi akan menampilkan bagian-bagian di mana pemborosan energi terjadi dan bagian-bagian yang memungkinkan dilakukan penghematan energi.

Kelima , menyusun strategi PEM. Pada tahap ini konsultan akan mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan oleh perusahaan.Beberapa contoh rekomendasi, (1) Menggunakan lebih banyak listrik saat biaya murah, dan menggunakan sedikit listrik saat biaya tinggi, (2) Menyesuaikan disain bangunan (meningkatkan penggunaan energi alam seperti cahaya matahari untuk penerangan, sehingga penggunaan lampu bisa dikurangi), (3) Menambahkan instalasi penyimpanan es (penyimpanan es) untuk mengurangi penggunaan AC, (4) Menggati lampu dan motor-motor listrik dengan jenis yang lebih efisien, (5) Mengurangi kebocoran pada sistem kompresor dan boiler, (6) Memanfaatkan panas yang terbuang (dari oven/furnace) untuk keperluan lain, (7) menyertakan sistem kontrol energi, (8) Mengganti bahan bakar dengan yang lebih murah, (9) menyertakan sistem energi terbarukan (surya, angin, dll).

Kedalaman rekomendasi biasanya tergantung keinginan perusahaan. Maksudnya begini, jika perusahaan hanya punya target menghemat energi 10%, tentu rekomendasinya tidak terlalu banyak. Tapi jika pengusaha ingin menghemat 40%, rekomendasi lebih banyak. Konsultan biasanya menawarkan garansi beberapa tahun dan rekomendasi mereka BISA mencapai penghematan yang dipesan perusahaan.

Keenam , PEM diterpkan dibawah koordinasi Manager Energi.

Ketujuh , monitoring dan evaluasi program.

Catatan: ketujuh langkah-langkah tersebut melibatkan banyak detail yang rumit, prosedur, standar, dll.

Lalu berapa biaya PEM? Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan berbeda menurut ukuran industri dan persentase penghematan yang dipesan perusahaan. Pada dasarnya ada dua komponen biaya, yaitu biaya konsultan dan biaya penerapan PEM. Biaya konsultan sudah jelas. Biaya pelaksanaan adalah biaya untuk melaksanakan rekomendasi konsultan misalnya, biaya mengganti semua lampu pijar dengan lampu neon (jika ini direkomendasikan konsultan).

Apakah PEM ekonomis ? Yang bisa menjawabnya adalah perusahaan sendiri (dituntut komitmen Manager Energi). Penghematan yang diinginkan dapat dicapai jika rekomendasi konsultan dilaksanakan secara konsisten . Tapi jangan khawatir, sudah banyak contoh sukses dari PEM. Anda bisa browsing di internet untuk menemukan contoh-contoh sukses tersebut. Memang perusahaan perlu mengeluarkan biaya awal yang cukup besar, namun menghemat masa depan juga besar. Kebanyakan pengalaman membuktikan modal kembali (payback) antara 3 bulan hingga 3 tahun. Setelah itu, perusahaan tinggal menuai keuntungan tiap bulan. Mari kita buat hitungan sederhana. Jika Anda punya target penghematan 30%, Anda akan menghemat 5 juta sebulan jika selama ini Anda membayar energi 15 juta sebulan. Dengan modal awal 150 juta, Anda akan membayar kembali dalam 2,5 tahun. Setelah itu, tiap bulan anda hemat 5 juta.

Anda juga bisa mengupayakan keuntungan lebih besar. Karena pengelolaan energi di perusahaan Anda telah 'dirapikan' melalui PEM, Anda nanti bisa memodifikasi keuntungan Anda sendiri. Misalnya menaikkan target penghematan dari 30% menjadi 40%. Beberapa industri bahkan mempu melakukan hingga 60%.

Sebagai penutup, jika ada sales produk tertentu yang datang ke pabrik Anda menawarkan produk yang katanya bisa memangkas konsumsi listrik di pabrik Anda tanpa mengganggu operasi pabrik Anda, sebaiknya dipikir-pikir lagi. Minta saran ahli jika Anda kurang yakin. Tapi kalau dia menawarkan Program Manajemen Energi, ini perlu dikhawatirkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun