Permintaan besar-besaran peralatan dan perlengkapan medis di seluruh dunia juga menjadi momentum yang sangat menguntungkan Tiongkok untuk memperbaiki defisit neraca perdagangannya.Â
Dapat anda bayangkan bagaimana seluruh dunia saat ini teramat tergantung pada Tiongkok utamanya alat kesehatan, kemudian disusul oleh perangkat elektronik dan komunikasi yang tergolong murah dan persediaannya "teramat" banyak.
Menuju Resesi?
Hingga saat ini (Kamis, 13 Agustus 2020) total 132.816 orang tercatat positif Covid-19 di mana dari jumlah tersebut, 87.558 orang dinyatakan sembuh serta 5.968 orang dinyatakan meninggal akibat Covid-19. Tingkat kesembuhan dari total pasien mencapai 65% dan tingkat kematian sebesar 4,5%atau sedikit lebih tinggi dari persentase kematian global sebesar 3,9%.
Satu sisi, angka-angka yang disebutkan di atas menumbuhkan harapan optimis bahwa kemampuan test Covid negara kita semakin baik. Meski masih berada di kisaran 30.000 test PCR per hari, tetapi lambat laun kemampuan kita akan semakin baik secara kualitas maupun kuantitas seiring dengan bertambahkan alat test PCR berikut dengan laboratoriumnya yang sudah mencapai hampir 300 lab di seluruh Indonesia.
Di sisi yang lain, bertambahnya angka pasien positif semakin menekan psikologis pasar dan berbagai aktivitas ekonomi dan sosialnya. Ketidakpastian global dan regional membuat banyak pelaku pasar tak berani untuk beraktivitas kembali.
Meski sudah banyak pelaku ekonomi yang kembali membuka aktivitasnya, tetapi masih terbatas karena protokol social distancing atau physical distancing serta protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Corona di Indonesia.
Bisa dikatakan, semua akan berjalan kembali, tetapi bukan dalam keadaan normal sebelumnya, sehingga relevan dengan konsep new normal dari yang disosialisasikan oleh pemerintah.
Lantas bagaimana dengan resesi itu sendiri? Besar kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi. Tetapi ini bukan soal resesi atau tidak, ini adalah soal siap atau tidak siap menghadapi resesi ekonomi.
Di saat negara-negara maju sudah terjatuh ke dalam jurang resesi, beruntungnya Indonesia masih kokoh bertahan walau sebenarnya sudah berada di ambang jurang resesi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tercatat berada di angka 2,97% jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara Malaysia sebesar 0,7%, Tiongkok -6,8%, Jepang -2,2% serta Inggris sebesar -2%.