Dari sisi Investasi, pemerintah sangat berperan vital dalam menentukan arus investasi terutama soal iklim investasinya apakah bersahabat atau tidak. Proses perizinan masih menjadi masalah utama serta berbagai kondisi politik, sosial dan keamanan yang selalu menjadi pertimbangan utama investor.Â
Investasi asing langsung atau penanaman modal asing menjadi salah satu kunci kuat dari eksternal untuk mengatasi berbagai gejolak ekonomi yang tidak pasti ini. Realisasi Investasi untuk Triwulan II tahun 2019 sudah mencapai Rp 200,5 triliun, meningkat sebesar 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018. Investasi ini menyumbang 25,3% terhadap target tahun 2019, yaitu sebesar Rp 792 triliun.Â
Investasi yang besar tentu akan mengakibatkan daya serap tenaga kerja semakin tinggi. Daya serap tenaga kerja yang tinggi berpotensi mengurangi tingkat pengangguran, menaikkan tingkat pendapatan hingga menaikkan tingkat kemampuan konsumsi masyarakat.
Dari sisi kemampuan konsumsi, pemerintah harus menjaga kemampuan konsumsi terutama konsumsi rumah tangga karena PDB sangat dipengaruhi oleh sektor ini. Realisasi 5,3% bisa terjaga jika pemerintah bisa memacu domestik demand. Pemerintah juga bisa melakukan ekspansi fiskal serta mendorong Bank Indonesia mengimbangi ekspansi moneter. Ekspansi fiskal misalnya meningkatkan belanja bersama-sama dan melakukan upaya pelonggaran pajak kepada wajib pajak. Bank Indonesia kemudian menurunkan suku bunga acuan.Â
Indonesia bisa menentukan sendiri pertumbuhan perekonomiannya tanpa terlalu tergantung pada kondisi global. Meski memiliki pengaruh, tetapi yang paling besar adalah bagaimana mempertahankan dan menaikkan tingkat konsumsi dan investasi di dalam negeri. Jika kedua faktor ini terjamin, angka 5,3% sebenarnya bukan angka yang sulit untuk dicapai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H