Di wilayah Indonesia pulau Kalimantan, Indonesia memiliki 2 Kodam VI Mulawarman dan Kodam XII Tanjungpura. Meski berada di Kalimantan, kedua Kodam ini jauh dari Penajam Paser Utara dan Kutai. Kodam VI Mulawarman berada di Balikpapan sedangkan Kodam XII Tanjungpura berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
Secara umum, jumlah fasilitas dan satuan dengan Malaysia terlihat imbang. Tetapi dari segi kualitas artileri dan senjata, Malaysia jauh lebih unggul. Tank PT-39 milik Malaysia bukanlah lawan sepadan Tank AMF milik TNI AD yang juga sudah tua.
Urusan armada laut sendiri, Malaysia memiliki 6 Armada laut tempur dan 1 masih dalam proses pembagungan. Pangkalan ini mampu disadari oleh kapal perang ukuran besar. Bahkan pangkalan Sepanggar milik Malaysia merupakan pangkalan bagi Kapal Selam Angkatan Laut Malaysia.
Pangkalan laut utama di Kalimantan yaitu Pangkalan Pontianak dan Tarakan, sisanya hanya berupa kanal untuk kapal kecil dan tidak memadai untuk kapal perang yang besar. Kedua pangkalan ini sangat jauh dari Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Dalam kekuatan dirgantara, Malaysia memiliki 2 pangkalan udara yang besar yaitu di Labuan yang difasilitasi pesawat tempur Hercules, hawk, dan sejumlah Helikopter tempur dan angkut. Sementara Markas Udara Kuching diperkuat dengan pesawat CN235 dan Helikopter. Meski peralatannya kurang memadai, pangkalan udara utama Malaysia yang disemenjung Asia mampu menjangkau Kalimantan keseluruhan, artinya Malaysia memiliki satu sistem untuk mengontrol negaranya dari Ibukota di Kuala Lumpur.
Sedangkan Indonesia hanya memiliki markas udara di Pontianak dengan pesawat Hawk dan skuadron intai tanpa awak. Kalimantan Timur terutama Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sendiri belum memiliki pangkalan udara yang memadai untuk pertahanan udara.
Pangkalan udara sangat berperan vital bagi ibukota. Selain untuk urusan pertahanan, pangkalan Udara sangat penting bagi kepala negara dan penyambutan tamu VIP dan kepala negara lain, menyelamatkan diri saat kondisi genting.
Takaran pertahanan darat, laut dan udara ini masih belum memperhitungkan negara lain. Masih ada Brunei Darussalam, Vietnam, Tiongkok, Jepang, Korea dan Filiphina. Seperti Ibukota Jakarta, Ibukota baru diharapkan memiliki pertahanan yang serupa, bahkan harus lebih baik lagi karena satu pulau kita dihuni oleh 3 negara dan 2 ibukota negara.
Penambahan Kodam mungkin menjadi salah satu opsi terbaik khusus melindungi Ibukota dan sekitarnya agar memiliki satuan tempur dan pertahanan yang terkordinasi dengan ring 1 pertahanan Indonesia, ibukota itu sendiri. Ibukota juga perlu dilindungi dengan pasukan-pasukan elite strategis seperti Kostrad  yang sudah ada di Jakarta, Kopassus, Marinir, dan angkatan udaranya.