Menakar Pertahanan Ibu Kota Baru Republik Indonesia

Dermaga Marinir Pondok Dayung. Sumber: beritasatu.com

Angkatan Laut juga dilengkapi dengan satuan khusus seperti Kopaska, Denjaka dan Intai Amfibi Marinir. Ketiga divisi pasukan ini merupakan pasukan khusus yang sangat terlatih terutama di wilayah perairan sehingga wilayah laut akan sangat terorganisir dengan baik agar musuh tak melewati garis ibukota.

Urusan darat, Jakarta memiliki pertahanan angkatan Darat yang sangat siap dan memadai. Kodam Jaya memilki Brigade khusus pengamanan Ibukota yang terdiri dari 3 Batalion Infateri Mekanis, 2 Batalyon Kavaleri, serta 1 Batalyon Artileri medan.

Pasukan Kostrad yang selalu siaga menjaga ibukota selain Kodam Jaya dan unit Infanterinya. sumber: kabarsumatera.com

Di arah selatan Jakarta, ada Divisi 1 Kostrad tepatnya di Cilodong yang terdiri dari dua Brigade Infanteri Para Rider dan Rider serta 1 batalion Kavaleri dengan peralatan tank Lepoard ditambah dengan satu kompi Kavaleri. Satuan pendukung lainnya yang belum dihitung seperti Zeni, perhubungan dan angkutan.

Jika kekuatan diatas masih belum cukup, masih ada satuan elit pasukan khusus Angkatan Darat yang sangat terkenal yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang bermarkas di Barat Jakarta, Serang dan arah Timur Jakarta, Cijantung.

Kondisi Pertahanan Ibukota Baru

Ibukota baru yang telah disahkan di Kalimantan, tepatnya di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Alasan strategis pemilihan daerah ini adalah karena persis berada ditengah negara Indonesia (tidak di Indonesia barat dan tidak di Indonesia timur). Satu sisi, Indonesia akan memiliki Ibukota yang strategis terhadap jangkauan daerah lain. Tetapi, disisi yang lain bidang pertahanan akan membuat Ibukota semakin rentan terhadap serangan militer negara lain.

Pulau Kalimantan dikuasai oleh 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Brune Darussalam dengan dua Ibukota negara Ibu Kota Brunei dan Calon Ibukota Baru RI. Sumber : retire-asia.com

Seperti kita tahu, Pulau Kalimantan bukan hanya didomisili oleh negara Indonesia saja. Ada Juga negara Malaysia dan negara Brunei Darussalam di sepanjang Utara Kalimantan. Dalam teori pertahanan negara, negara tetangga adalah musuh paling berbahaya bagi sebuah negara. Hal ini perlu diwaspadai.

Belum lagi Ibukota akan semakin dekat dengan Filiphina dan Laut Natuna Utara yang memudahkan invasi dari negara-negara diutara laut Natuna Utara seperti Tiongkok, Jepang dan Korea. Masih ingat kan saat Jepang menguasai Indonesia dulu? Jepang terlebih dahulu mendarat dikota Minyak, Tarakan. Tarakan merupakan kota yang berada di Kalimantan Timur, selain penghasil minyak, Tarakan sangat strategis sebagai pangkalan berikutnya untuk melancarkan serangan ke wilayah lain di Indonesia.

Ibukota baru juga akan semakin dekat dengan jangkauan Tiongkok, Jepang, Korea dan Filiphina. Sumber: amti.csis.org

Kembali ke negara tetangga, yang dulu pernah dan sering bersengketa juga dengan Indonesia terutama soal perbatasan di Kalimantan dan sekitarnya. Sejak Malaysia merdeka, negara Jiran tersebut sudah lama mengembangkan Sabah dan Sarawak sebagai basis pertahanan baik laut, udara dan darat. Mengingat Sabah dan Sarawak sangat strategis dari arah Tiongkok, Jepang dan Korea bahkan Vietnam.

Untuk kekuatan angkatan darat sendiri, Malaysia memiliki 2 Divisi tempur yaitu divisi 2 dan Divisi 5. Divisi 2 berkedusukan di Sarawak terdiri dari 3 Beigade tempur dan 8 Brigade Infanteri, 1 batalyon kavaleri, 1 Batalyon medan dan 1 kompi artileri medan serta 4 resimen askar wataniah ditambah dengan Zeni, perbekalan, angkutan, kesehatan dan lain-lain.

Satuan-satuan tempur ini dilengkapi dengan Tank tempur PT-91 M, Tank Scorpion, artileri roket dan meriam kaliber besar dan berbagai jenis rudal pertahanan udara, anti pesawat dan anti tank.