Banyak juga yang menggunakan kata "Horas" sebagai nama usaha dengan harapan semoga usahanya lancar jaya, selalu menjadi berkat bagi orang lain dan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti bangkrut, kecelakaan, dll.Â
Kata yang demikian familiar ini juga diharapkan setidaknya mudah diingat oleh banyak orang termasuk yang bukan dari suku Batak juga sehingga tidak perlu lagi promosi "Brand" kepada khalayak umum.
Untuk kamu yang tak ragu mengucap kata "horas" saat bertemu orang Batak atau sesama Batak, itu adalah sebuah kehormatan bagi kami orang Batak tanpa memandang bagaimana cara anda mengucapkannya sekaligus kami menaruh hormat yang luar biasa kepada kamu yang tak sungkan dan refleks mengucap kata tersebut. Wisatawan luar negeri juga sangat senang mengucap kata "horas" sebagaimana mereka senang mengucap "selamat pagi" kepada kita begitu mendengar kata Indonesia.
Kata "Horas" sudah bermakna universal, artinya bisa diucapkan oleh siapa saja tanpa memandang siapa dan darimana orang tersebut berasal. "Horas" memang dilahirkan untuk mempersatukan umat manusia oleh nenek moyang Batak.Â
Sebuah anugerah luar biasa dari sang Pencipta memberikan kata yang demikian unik sehingga bisa mempersatukan orang lewat satu kata tetapi maknanya sangat positif dan berusaha mengajak berdamai.
Horas ma dihamu, Horas ma nang diau, (Salam sehat untuk kamu pembaca sekalian, Salam sehat juga untukku)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H