Meski TW sering dihubungkan dengan bisnis gelap di Jakarta dan bahkan dikaitkan dengan "Naga Sembilan" kelompok pengusaha Tionghoa yang menguasai bisnis gelap di Indonesia, tetapi Gatot tetap menganggap TW sebagai sahabat terbaik dan terdekat serta memiliki hubungan yang lebih istimewa.
Tanggal 10 Juni 2017, TW juga mengundang Gatot melepaskan seekor anak harimau yang bernama Muili di Tambling Wildlife Nature Conservation di Pesisir Barat Lampung yang merupakan hutan konservasi yang dimiliki dan dikembangkan oleh TW sendiri.
Dekatnya persahabatan mereka berdua mau tidak mau melahirkan berbagai spekulasi jika TW adalah salah satu penyokong dana terbesar sang Jenderal jika seandainya Gatot mencalonkan diri menjadi capres atau cawapres di 2019 nanti. Meski belum ada konfirmasi dari kedua pihak soal sokongan dana nanti, tetapi dari pengakuan Gatot soal TW yang merupakan orang paling konsisten dalam berteman bisa jadi sebuah acuan bahwa aka nada bantuan dana dari TW jika seandainya Gatot bertarung di 2019 nanti.
Modal dukungan dari umat islam jelas sudah berada ditangannya berkat langkahnya di aksi damai 411 dan 212 pada tahun 2017 lalu. Itu adalah dukungan semesta sebagian umat Islam yang sangat besar berkat strategi "peci putih" nya yang tercatat berhasil meredam amarah umat kepada Ahok saat itu. Ditambah dengan dukungan moral dari militer, jelas bahwa Gatot Nurmantyo adalah penantang serius dan terberat pada Pilpres 2019 nanti.
Terlepas dari apakah Gatot akan bergabung ke dalam poros Jokowi atau poros Prabowo atau bakan membentuk poros ketiga sebagai alternatif pilihan, yang jelas Gatot bukanlah lawan yang dianggap enteng. Meski minim persiapan dalam bidang politik, tetapi tetap saja jumlah pemilih yang berbicara. Siapa yang memperoleh pemilih terbanyak, ya itu yang akan menjadi pemenang. Kita melihat saat ini setelah Jokowi dan Prabowo, agaknya Gatot merupakan tokoh yang karakternya paling disukai oleh masyarakat dan elektabilitasnya tinggi bersama Agus Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H