Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi, Presiden Paling Asyik Sedunia

20 Juni 2017   09:34 Diperbarui: 20 Juni 2017   15:29 5754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi mengenakan sarung saat kunjungan ke Pekalongan Sumber : antaranews.com

Pada akhir acara, Jokowi biasanya menyerahkan hadiah kepada orang yang telah ditanyai kuis-kuis ringan tersebut. Hadiahnya sudah pasti sama, tak peduli anak-anak, orang tua, tua muda, pria dan wanita, Jokowi akan memberi hadiah sepeda kepada setiap mereka yang diajak maju kedepan acara untuk menjawab kuis-kuis ringan. Ukuran sepedanya juga relatif sama, sepeda model sport ukuran dewasa sehingga anak-anak yang menuntun sepeda tersebut terlihat seperti kewalahan membawa hadiah dari RI 1 tersebut meski tetap terlihat sangat senang dan gembira mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

Keasyikan Jokowi bukan hanya terlihat diacara yang non formal saja tetapi menjalar juga ke acara-acara formal seperti Munaslub Partai Demokrat, Golkar, PDI-P, Nasdem, dan lain-lain. Jokowi kerap bercanda di sela-sela pidato yang diutarakan didepan publik. Jokowi juga tak segan-segan membahas hal-hal ringan seperti perbandingan berat badan SBY dengan dirinya pada saat munaslub Demokrat pada dua tahun lalu.

Pada sela-sela acara rapat kerja kabinet, Jokowi juga sering bercanda dengan para menteri-menterinya terkait hal-hal ringan. Bahkan pernah dengan para wartawan sehabis acara buka puasa bersama dengan para petinggi negara, Jokowi memberikan struk daftar menu yang ditanyakan para wartawan yang penasaran tentang apa yang ada di tangan Jokowi.

Jokowi juga tak segan-segan untuk mengajar Raja Salman untuk bercengkerama lewat Vlog pendeknya beberapa bulan lalu pada saat kunjungan raja Salman ke Indonesia di Istana Bogor.

Dibalik imagenyayang low profile,Jokowi selalu berusaha merangkul berbagai kalangan. Kalangan ulama, masyarakat kelas ekonomi terbawah, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali. Semua aktivitas diusahakan dibawa dengan tenang dan santai tetapi tetap berhaluan terhadap esensi yang diharapkan dan ditujukan. Hal-hal yang demikian membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dikerjakan karena akan menyegarkan kembali pikiran dari kepenatan saat bekerja.

Kata asyik layak disematkan kepada pria asal Solo ini. Pembawaan yang tenang dengan bahasa yang halus ndeso membuat orang yang melihatnya selalu merasa nyaman dan membuat yang melihatnya seperti sedang bertemu dengan idolanya sendiri. Tak jarang Jokowi menjadi korban jeritan histeris ibu-ibu dan anak-anak pada saat Jokowi blusukan, dalam acara sosialisasi program terkini, dalam acara keagamaan, dan lain-lain.

Tak segan-segan berjabat tangan dengan siapapun, tak gengsi untuk berulur tangan kepada siapapun membuat citranya semakin melekat baik dihadapat seluruh masyarakat Indonesia dari Barat hingga ke Timur. Jokowi juga tak sungkan untuk berselfie ria dengan warga yang mengajaknya berfoto bersama, bahkan pada suatu waktu Jokowi dengan sabar menunggu orang mendapatkan foto terbaik dengan ikut mengecek hasil swafotonya. Gaya blusukannya menjadi identitas tersendiri bagi seorang Jokowi yang takkan bisa ditiru oleh tokoh siapapun di muka bumi ini. Jokowi adalah blusukan dan blusukan adalah Jokowi.

Tak heran dengan usaha blusukannya yang nyentrik ini membuahkan hasil. Lihat saja bagaimana Papua bisa menikmati harga bahan bakar minyak bumi yang sama dengan kita nikmati di pulau Jawa. Papua saat ini sudah memiliki jalur trans Papua yang sudah hampir rampung. Demikian juga Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Timur, perbaikan pos-pos perbatasan, pelabuhan, bandara udara, irigasi, pembangkit listrik, dan lain-lain. proyek-proyek megastruktur tersebut dikebut pembangunannya karena menurut perkiraan Indonesia sudah jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Jokowi melambangkan sebuah keunikan dalam memimpin. Pemimpin tak harus kaku dan serba formal, tetapi pemimpin harus mampu menyesuaikan tindakan dan sikap kepada orang yang akan dihadapinya. Kemampuan Jokowi memposisikan diri dihadapan masyarakat membuat dirinya unik nan nyentrik bagi semua orang yang melihatnya. Bahkan keunikannya sampai harus membuat namanya menjadi yang terpilih untuk tokoh yang dibuatkan patung lilinnya di Madame Tussauds Hongkong berkat voting yang dilakukan kepada para responden. Tak ada habisnya menceritakan keasyikan dan keunikan seorang Jokowi. Seni memimpin ala blusukan dan kesederhanannya, patut ditiru oleh para calon pemimpin di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun