Demikian juga Arab Saudi, Indonesia memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Potensi ini jelas menjadi pangsa pasar untuk konsumsi minyak dari Arab yang terkenal sebagai negara lading minyak ini. kesempatan ini juga menjadi pintu terbuka bagi Arab Saudi untuk berinvestasi terhadap berbagai proyek infrastruktur di Indonesia terutama dunia perminyakan. Dengan demikian, Indonesia akan mampu mengekspor minyak bumi pada beberapa tahun kedepan jika kerjasama ini bisa dilakukan.
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia sudah dinanti oleh beberapa nota kesepahaman (momerandum of understanding)atau MOU yang siap untuk ditandatangani oleh masing-masing delegasi. MOU yang akan ditandatangai antara lain promosi seni dan warisan budaya, pengingkatan frekuensi penerbangan dari Arab Saudi-Indonesia, investasi sektor minyak dan gas dan lain-lain.
Kerjasama kedua negara ini akan mendongkrak pertumbungan ekonomi masing-masing negara karena investasi yang besar tentu akan membutuhkan tenaga kerja yang besar juga. Dengan demikian, angka pengangguran di Indonesia dapat ditekan dan penyaluran tenaga terampil dapat lebih di efektifkan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Makna Keagamaan
Indonesia memiliki ikatan keagamaan yang sangat kuat dengan Arab Saudi dalam agama Islam. Indonesia sebagai negara muslim terbesar sudah pasti menjadi negara penyetor jamaah haji terbanyak pertahunnya. Kedatangan raja Salman diharapkan menjadi pintu terbuka bagi dunia ibadah Haji Indonesia dengan menambah kuota haji Indonesia dari 221.000 orang pertahun menjadi lebih banyak lagi.
Raja Salman juga akan dijadwalkan akan melakukan Shalat Jum’at dan melakukan ramah tamah kepada umat muslim masjid Istiqlal nantinya. Eratnya kedekatan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi dalam bungkusan ala Islam memang menjadi keuntungan secara natural bagi kedua negara.
Dengan berbagai makna strategis tersebut, kunjungan Raja Salman ke Indonesia diharapkan menjadi pembuka investasi trategis dalam bidang ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Kedua negara ini tak bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban Islam di Dunia, demikian juga dengan perkembangan politik dan perekonomian negara masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H