Hari-hari ini banyak orang berpikiran pragmatis, tak peduli apakah pilihannya adalah suara hatinya dan demi masa depan daerahnya. Semoga hal ini tidak terjadi di simalungun. Karena suara hati yang paling dalam adalah suara Tuhan.Â
Sayang sekali, banyak orang yang tidak mendengarkan suara hatinya. Yang didengar adalah suara "hantu-hantu" yang bergantayangan menjelang pencoblosan. Mereka hanya menjanjikan kenikmatan sesaat, namun membawa penderitaan jangka panjang. Jadi penting sebelum menentukan pilihan di kotak TPS mempertanyakan yang dengar apakah suara Tuhan atau suara hantu ?
Selamat menjalani pertarungan iman untuk sang Jenderal pak Wagner Damanik.
Salam...
Penulis Pristanto Sihaloho (Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H