Mohon tunggu...
Zulkarnaini
Zulkarnaini Mohon Tunggu... Petani - Wartawan lokal Pidie jaya

Wartawan lokal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara langit dan bumi

23 Desember 2024   01:45 Diperbarui: 23 Desember 2024   01:45 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara langit dan bumi

"Untuk apa?"

"Aku tidak tahu, hanya untuk bisa merasakan mungkin?"

"Kalau kau ingin kau bisa menampakkan diri Dris, tapi apa yang aku rasakan sekarang sudah cukup. Kau terlau banyak ingin tahu, itu bukan tugas kita," terang Raju. Idris hanya diam menatap langit.

Namira merapikan pekerjaan kantornya lalu mematikan komputernya. Ia mendapat kabar dari rumah lansia ada seorang pria lanjut usia yang baru masuk dan menanyakan dirinya. Namira selalu bersemangat bila mendapatkan teman baru. Ia pun bergegas keluar dari kantor berjalan menuju lift. Di depan lift Namira melihat seorang pria berpakaian hitam dengan tubuh yang tinggi tengah membelakanginya. Ia melihat pria itu tidak menekan tombol naik atau turun.

"Maaf, Anda mau naik atau turun?" tanya Namira pada pria itu setelah berada di sampingnya. Pria itu menoleh dan tersenyum pada Namira.

 

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun