"Untuk apa?"
"Aku tidak tahu, hanya untuk bisa merasakan mungkin?"
"Kalau kau ingin kau bisa menampakkan diri Dris, tapi apa yang aku rasakan sekarang sudah cukup. Kau terlau banyak ingin tahu, itu bukan tugas kita," terang Raju. Idris hanya diam menatap langit.
Namira merapikan pekerjaan kantornya lalu mematikan komputernya. Ia mendapat kabar dari rumah lansia ada seorang pria lanjut usia yang baru masuk dan menanyakan dirinya. Namira selalu bersemangat bila mendapatkan teman baru. Ia pun bergegas keluar dari kantor berjalan menuju lift. Di depan lift Namira melihat seorang pria berpakaian hitam dengan tubuh yang tinggi tengah membelakanginya. Ia melihat pria itu tidak menekan tombol naik atau turun.
"Maaf, Anda mau naik atau turun?" tanya Namira pada pria itu setelah berada di sampingnya. Pria itu menoleh dan tersenyum pada Namira.
Â
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H