Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dibelakangku, karena posisiku telah menghadang jalan, dan kini banyak orang seKitar yang melihatku. Aku resmi mendapat perlakuan tidak menyenangkan, rasanya Aku tidak mampu berdiri.
"Mbak.. Mbak kok disini, ayo Mbak naik ke mobil," tiba-tiba ada suara datang dari telinga kananku, kurasakan ada uluran tangan yang berusaha memapahku untuk berdiri, kulihat lamat-lamat, ternyata dia adalah Ibuk driver grab tadi.
Aku sangat malu diperlakukan seperti ini, terlebih dengan pacarku sendiri. Aku bangun berdiri, mengusap air mataku dan cepat-cepat masuk kemobil,
"Mbak, tadi kan belum sampai tujuan kenapa turun terus lari-lari, Saya antar sampai tujuan ya Mbak, selama belum sampai tujuan Mbak masih tanggung jawab Saya, untung Saya selesaikan sampai tujuan dan ketemu Mbak dijalan," tanya Ibuk driver dengan sangat ramah.
"Ii... iyyaa Buk, Saa..Saaaya tad..tadi mengejar pacar Saya yang kedapetan selingkuh.. huuuuuhuuhuuu." Isak tangisku mulai menderu.
"Sudah Mbak, Mbak yang sabar ya, pasti Mbak bisa mendapatkan orang yang lebih baik."
"Tapp...tap ..ii Saya sakit hati Buk, Saya pengen mati aja kalau kayak gini."
"Lho Mbak, jangan! Dunia masih luas untuk diarungi Mbak."
Dikursi belakang Aku terdiam, berfikir sejenak "kalau Aku langsung pulang, lalu bagaimana dengan motorku? Â kalau Aku meneruskan ke kosan Reno, mana Aku bisa nahan nangis, aduh bingung deh, mati deh depan udah kosan Reno."Â
"Mbak, maaf ini sudah sampai tujuan Mbak," tukas Ibu driver.
"Iya buk, terimakasih banyak ya udah nolongin Saya tadi."