Perasaanku gundah, gusar, dan gugup. Aku berjalan menuju gang kos Reno yang berjarak sekitar 200km dari langkah kakiku saat ini, benar saja kutemukan Reno berhenti dikios pulsa disepanjang jalan gang menuju kosnya. Seketika Aku berteriak.
"Reeenooo....!!" Teriakku dengan suara gemetar.
Kulihat wajah Reno sangat kaget ketika Aku berteriak dan menuju kearahnya, Aku mulai geram dengan wanita yang menyentuh pundak Renoku itu.
"Siapa wanita ini? habis dari mana kamu? Siapa wanita ini? jawab!" Teriakku dengan lantang.
"Yang sopan kalau ngomong!" Jawab Reno dengan melotot sambil berdiri menuding telunjuk jarinya  kearah mukaku.
Sangat diluar dugaan Reno bisa seperti itu, tangisku mulai pecah. Ditengah jalan Aku menangis, inginku minta penjelasan lebih, rasanya tidak ingin hubunganku 6 tahun sia-sia, tapi percuma hatiku sudah sakit. Aku ingin mengambil motorku saja, Aku tidak ingin wanita racun itu menaiki motorku.
"Aku mau ambil  motorku!!!"Â
Aku menarik stang motor dan mencabut kunci.
PLAKKK...!!!
Kurasakan panas dipipi, dimana berasal dari tangan seseorang yang kusayangi selama ini. Aku ditampar, ya pipiku kini mungkin telah membekas tangannya Reno, Aku menangis jatuh tersungkur dijalan, tubuh mungilku tidak kuasa menahan tangan kuatnya saat mendorongku.
TIINNN... TIINNN !!!