Mohon tunggu...
Yohanes Haryono, S.P, M.Si
Yohanes Haryono, S.P, M.Si Mohon Tunggu... pegawai negeri -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gemohing

17 Maret 2018   21:55 Diperbarui: 17 Maret 2018   22:30 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk kerjasama tradisional yang paling dikenal di kampung adalah gemohing. Istilah lainnya adalah mal'ong atau kenol'eng. Gemohing adalah suatu organisasi berorientasi pekerjaan pertanian atau pembangunan. Contohnya membersihkan ladang atau kebun, menanam, memanen, mengumpulkan bahan bangunan dari alam, membangun rumah, juga sekian banyak pekerjaan lainnya.

Keanggotaan gemohing sangat mengikat menyangkut kewajiban-kewajibannya karena terkait langsung bagi kepentingan anggota-anggotanya. Peraturannya pun kadang-kadang sangat berwibawa sehingga sangat ditaati.

Kelompok gemohing orang dewasa paling besar yang pernah dikenal di kampung kami sebut gemohing umat. Struktur kepemimpinannya terkait langsung dengan Dewan Pastoral Stasi (struktur gereja Katolik tingkat kampung) yang langsung di bawah Paroki. Kelompok lainnya adalah Gemohing Mudika (muda mudi Katolik).

Sebelum kemajuan menjadikan pembersihan rumput dipermudah dengan herbisida, kelompok gemohing sangat berperan dalam kegiatan pembersihan ladang. Ladang paling besar (dalam ukuran kami) sekalipun mereka bersihkan dalam sehari.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dalam mal'ong, biasanya makanan disiapkan oleh tuan kebun karena jumlah anggotanya sedikit, tetapi dalam gemohing umat, makanan dibawa masing-masing. Mal'ong biasanya punya jadwal sekali seminggu dan hanya pada suatu tempat dalam sehari, sedangkan dalam gemohing umat, sehari bisa diselesaikan dua atau tiga pekerjaan pembersihan ladang atau kebun sekaligus di tempat yang berbeda.

 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kegiatan pembersihan kebun dilakukan bersemangat dan diselingi sorakan-sorakan 'snorak'. Seorang peserta gemohing memimpin sorakan-sorakan ini. Sorakan biasanya berirama sesuai gerakan menebas atau mencabuti rumput. Pemimpin gemohing berteriak 'mie' disambung cepat 'ho' oleh semua orang lainnya, kemudian 'neke' 'ho' 'wana' 'ho' terus menerus. Di beberapa tempat ditambahkan musik pukul iringan untuk menambah semangat.

Pembersihan dimulai di kaki kebun, di mana semua orang berbaris dengan alat masing-masing. Untuk menebas rumput tinggi, tiap-tiap tiga-empat orang, seorang bertindak sebagai 'muake' yang membuka jalan masuk ke rumput tinggi.

Setiap orang, kalau hanya bergantung dari hasil kebun, bisa saja mengikatkan diri dalam beberapa kelompok sekaligus, dengan jadwal yang tidak serentak dan dapat diatur waktunya. Pembagian giliran pembersihan kebun diatur oleh ketua lewat musyawarah.

Tiap pelanggaran diberi denda atau sanksi untuk meminimalisir pelanggaran. Contoh kecil, saya pernah ikut dengan kelompok mal'ong satu kali di kebun. Saat musyawarah 'elo'' belum ditutup oleh ketua, salah seorang dari anggota mal'ong buru-buru pamit pergi karena ada urusan. Ia didenda berat, satu kali giliran pembersihan kebunnya hangus.

Sebagai kesepakatan bersama, aturan itu tidak bisa ditawar. Begitu pula aturan denda lainnya, misalnya larangan pengadaan miras arak, sopi atau moke saat pekerjaan itu dilakukan. Jika ketahuan membawa miras saat gemohing, pasti si tuan kebun akan diberi denda.

Menurut saya,

SUATU HAL YANG BAIK ADALAH BAHWA SETIAP ORANG BISA BERLATIH UNTUK BERDISIPLIN KARENA TELAH SADAR MENGIKATKAN DIRI DENGAN KEPENTINGAN ORANG LAIN. DEMIKIAN PULA, PEKERJAAN DISELESAIKAN BERAMAI-RAMAI DENGAN GEMBIRA. KELEMAHANNYA, INI TIDAK DAPAT DITERAPKAN UNTUK PEKERJAAN DENGAN SPESIFIKASI KETRAMPILAN YANG TINGGI.

Model kerjasama ini lalu banyak diterapkan dalam pekerjaan lain, misalnya pembuatan jalan dan bangunan. Contohnya, warga bergotong-royong membangun rumah ibadah. Bangunan besar itu di kampung yang belum terjamah alat transportasi modern hingga mencapai tahap penyelesaian tanpa ada satu kendaraan pengangkut pun yang masuk. Batu, pasir, seng, kuda-kuda besi sampai pipa air semuanya didatangkan dengan tenaga manusia dari kampung tetangga terdekat yang bisa dilalui kendaraan truk. Truk pengangkut sebagai satu-satunya armada transport di kampung masuk, di mana bangunan gereja sudah rampung.

Saya kagum pada kerja orang-orang Flores Timur, terkhusus orang Adonara dulu dan sekarang.

Sayangnya, kalau kini dengan adanya berbagai macam bentuk bantuan dan program program pemerintah, warga berkumpul kalau dibagikan sesuatu seperti raskin atau uang macam-macam itu, maka dulu warga berkumpul saat diminta kewajibannya mengerjakan sesuatu hal.

Tidak heran kalau pekerjaan yang seharusnya dengan alat berat diselesaikan oleh warga yang biasanya tidak banyak bekerja di luar musim menanam atau berkebun.

fb-img-1521220409903-5aad2c695e137339cc79b4d2.jpg
fb-img-1521220409903-5aad2c695e137339cc79b4d2.jpg
Dialihkan dari

https://m.facebook.com/notes/jhanes-harry/gemohing/10151289305172854/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun