Apa kabar bumi pertiwi?
Sudah sampai dirimu di umur kesekian
Banyak helaian harap tentang masa yang akan datang
Dan seputar dirimu serta sejahteramu
Putaran nasib akan berlalu
Entah itu kini ataupun nanti
Bahkan bisa saja esok hari
Kupastikan ... bumi pertiwi ini akan menguak sejahteranya
Jangan takut ... jangan sedih
Jangan pula meratapi apa yang terjadi
Bumi pertiwi, terlalu keras untuk disikapi
Hanya seonggok keadilan nan sejahtera yang dicari
Luntang-lantung masa kejayaan
Menggerus masa yang semakin ganas menyerang
Sepotong roti, sesuap nasi
Lihatlah kini menjadi fatamorgana yang dicari
Tidakkah lelah negeri ini
Berpangku tangan dan memaki
Menusuk antar satu dengan yang lain
Tidak, bukanlah ironis
Hanya takdir belum berbalik kepada pertiwi
Habislah sudah masa pesakitan
Kita cari sepotong roti di sepanjang jalan
Jangan bersedih, negeri ini akan tetap berdiri kokoh disini
Tak akan ada yang menggugatnya lagi
Tetaplah teguh beriringan
Mengecap satu-kesatuan
Menulis angan bersamaan
Teruntuk negeri yang damai nantinya