Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Penulis - Knowledge seeker

Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Macam Kebenaran dalam Hidup Menurut Astrophysicist

12 Januari 2024   18:57 Diperbarui: 12 Januari 2024   18:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict edited with Canva

Beberapa hari ini saya tengah mencoba mengkhatamkan buku yang sebenarnya sudah lama ada di rak. Namun saya baru tertarik membacanya di awal tahun 2024 ini. Padahal isinya buagus banget! Berbeda dengan covernya yang menurut saya agak "suram" hehehe dan judulnya yang mungkin kurang menggelitik telinga saya.

Tapi saya bersyukur akhirnya buku ini bisa saya baca dan resapi sampai-sampai saya ingin menyampaikan gagasan Fellexandro Ruby di sini soal bagaimana sih agar kita bisa berpikir seperti Astrophysicist atau seorang ilmuwan yang mempelajari tentang ilmu perbintangan dan antariksa?

Memangnya ada apa dengan mereka? Yuk kita bahas langsung saja ya!

Tiga Macam Kebenaran dalam Hidup

Sebelumnya, teman-teman tahu ngga kalau Pluto sudah "dipecat" dari daftar sembilan planet dalam tata surya kita? Kalau baru tahu, sama! Saya juga baru tahu dari buku ini hehehe..

Jadi ada sebuah gagasan tentang dalam hidup itu ada tiga macam kebenaran yang disampaikan oleh Neil deGrasse Tyson, astrofisikawan yang memimpin Hayden Planetarium di New York "memecat" Pluto dari daftar sembilan planet di tata surya kita.

Lalu apa saja tiga macam kebenaran itu?

1. Personal Truth

adalah kebeneran yang sangat dipengaruhi oleh personal bias kita masing-masing. Bisa jadi personal truth ini terbentuk karena bagaimana cara kita dibesarkan, latar belakang agama dan kepercayaan.

2. Political Truth

adalah sesuatu yang kurang akurat, namun diterima oleh publik sebagai kebenaran karena pengulangan yang sering. 

Contohnya nih : Siapa penemu bohlam? Pasti serempak menjawab Thomas Alfa Edison. Karena sejak kita kecil, kebenaran itulah yang diterima oleh publik akibat pengulangan yang begitu sering. Faktanya, penemu bohlam bukanlah Thomas Alfa Edison, melainkan Joseph Swan yang terlebih dahulu menemukannya, lalu mencatatkan hak patennya di Inggris pada 1878 sebelum Thomas.

Apalagi nih kira-kira hal di sekitar kita yang dianggap benar namun sebenarnya termasuk ke dalam kebenaran parsial yang tergolong dalam political truth? 

3. Objective Truth

adalah kebenaran yang dibuktikan secara ilmiah, bisa diuji berkali-kali dan memberikan hasil yang sama. Inilah yang seharusnya kita sebut sebagai fakta.

Sekarang, tugas kita lah yang harus menyadari bias masing-masing dalam diri yang mungkin selama ini menjadi kebenaran parsial, bukan fakta yang obyektif. 

Jangan sampai kita memaksakan personal truth walaupun objective truth telah membuktikan mana yang benar dan salah. Jangan denial gitu lah yaa istilahnya.

Kalau sudah seperti itu takutnya kita akan menganggap bahwa pemikiran kita adalah fakta obyektif dan paling benar. Lalu menganggap orang-orang meyakini fakta tersebut adalah kelompok superior. 

Lalu menurut Fellexandro Ruby, yang lebih penting lagi adalah ketika kita dalam proses pemecahan masalah dan berada dalam persimpangan, kita harus menyadari tiga kebenaran ini. 

Ketika kita harus berargumen dengan orang tua tentang mana profesi yang dibutuhkan di masa depan misalnya. Orang tua kita mungkin masih menganggap dokter dan PNS adalah profesi yang dapat menyelamatkanmu di masa depan. Karena untuk orang tua kita yang sudah belasan atau bahkan puluhan tahun hidup dari profesi tersebut, adalah pilihan karir terbaik baik dari sisi uang maupun kepuasan batin. Ini adalah personal truth mereka.

Bagaimana kita berargumen dengan kejadian seperti itu? Yuk ajak mereka untuk tahu objective truth-nya. Gali data, profesi mana saja yang dapat mendatangkan kepuasan batin sekaligus menjamin hari tua kita. Berapa penghasilannya, apa saja yang didapatkan serta profil risikonya. Niscaya, diskusi ini akan lebih kaya dan argumen kita bisa lebih kuat dan diterima.

Yuk coba maknai kebenaran dalam hidup kita. Mana yang personal truth, mana yang political truth dan mana yang objective truth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun