Tolong! Tolong!!
Itu suara kakak saya. Kakak laki-laki yang lahirnya empat tahun sebelum saya lahir ke dunia. Di sebelah saya ada kedua anaknya menyaksikan ketidakberdayaan Ayahnya yang minta tolong. Kami semua terpaku karena tak ada yang bisa berenang kecuali adik saya. Namun adik saya pun tak mampu menolong kakak saya yang terbawa arus perlahan menjauhi bibir pantai itu.
"Ngga sampe mas, ngga sampee!"Â teriak adik saya frustasi.Â
Saya bingung, panik, namun tak tahu harus apa. Kakak saya semakin jauh dan jauh dari pandangan kami. Kalau saja paklik saya tidak berinisiatif mencari pertolongan dari perahu nelayan, mungkin saat ini saya tak bisa menemui kakak saya lagi.Â
Gimana sih perasaanmu melihat orang yang kita cintai tenggelam di depan mata namun kita tak bisa berbuat apa-apa?Â
Begitulah kira-kira rasa trauma yang membekas di pikiran kami sekeluarga saat itu. Saya, kakak, adik, hingga kedua orang tua, bahkan paklik dan bulik saya ikut trauma hingga saat ini ketika melihat air yang beriak. Ketika melihat pantai yang begitu tenang. Mereka terbayang bagaimana detik-detik kakak saya nyaris tak terselamatkan.
Seribu Pesona Grand Watu Dodol
Bagi masyarakat Jawa bagian timur, tentu pantai yang satu ini tak asing lagi. Pantai yang terkenal dengan keindahannya. Pantai yang terkenal dengan airnya yang jernih, dan di beberapa sudut pantai yang tenang namun ternyata menghanyutkan. Pantai yang siapa sangka banyak menyimpan misteri bahkan kata orang-orang yang berjualan di sana, sudah ada banyak korban tenggelam yang terseret arus bawah laut.
Tiba-tiba saja menjauh dari pantai dan kakinya tak lagi bisa menjangkau dasar. Jika beruntung, mungkin masih ada kapal nelayan yang menyelematkan. Namun jika tidak, nyawa menjadi tumbal yang tak akan bisa terlupa oleh keluarga.
Tujuan kami saat itu ke pantai Grand Watu Dodol yang terletak di pinggiran Banyuwangi adalah untuk bersantai sejenak sebelum mengambil jalan pulang menuju kota Malang. Setelah hadir di acara pernikahan sepupu saya, kami memutuskan untuk mampir sebentar ke Grand Watu Dodol siang menjelang sore hari itu.