Mohon tunggu...
Jessy Nora Sandy
Jessy Nora Sandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Jessy Nora Sandy, mahasiswa sastra Indonesia UNESA 2023. Penulis pemula yang gemar berbagi cerita dan pemikiran melalui tulisan. Ikuti blog saya untuk membaca berbagai topik menarik!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Jatuh Menjadi Batu Loncatan

5 November 2024   20:05 Diperbarui: 5 November 2024   20:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebentar lagi, Ran. Tinggal sedikit revisi," jawab Zahra sambil tersenyum, matanya tetap fokus pada layar laptop.

Hari-hari berlalu dengan ritme yang sama. Zahra belajar membagi waktu dengan lebih baik. Setiap detik berharga, dan ia tidak ingin menyia-nyiakannya. Di sela kesibukannya sebagai panitia, ia selalu menyempatkan diri untuk memperbaiki berkas beasiswa dan melatih diri untuk wawancara.

Hingga takdir seakan menguji tekadnya, jadwal wawancara beasiswa jatuh tepat di hari pelaksanaan PKKMB. Jantungnya berdegup kencang membaca email pemberitahuan itu. Namun Zahra tak sendiri. Rekan-rekan panitianya memberikan dukungan penuh.

"Tenang aja, Zah. Kita support kamu. Fokus ke wawancara aja," kata Dimas, ketua pelaksana, diikuti anggukan setuju dari yang lain.

"Alhamdulillah, terima kasih teman-teman," ucap Zahra terharu.

Di hari H PKKMB, dengan senyum mengembang dan suara yang lantang, Zahra membawakan acara pembukaan. Penampilannya sempurna, tak ada yang menyangka bahwa hatinya berdebar memikirkan wawancara yang akan dihadapi beberapa jam lagi.

Tepat pukul 09.00 setelah acara pembukaan, ia pamit untuk persiapan mentoring dan wawancara beasiswa. Teman-temannya memberikan pelukan hangat dan doa-doa yang tulus. Zahra merasakan kekuatan dari dukungan mereka.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya sebelum melangkah masuk ruang wawancara. Keringat dingin mengalir di pelipisnya, namun tekad dan persiapannya jauh lebih matang dibanding tahun lalu.

Dua minggu kemudian, Zahra baru saja menyelesaikan sholat maghrib ketika ponselnya berdering, sebuah email masuk. Dengan tangan gemetar, ia membuka notifikasi tersebut. Air matanya mengalir deras, kali ini air mata bahagia. Ia telah berhasil! Di layar ponselnya tertera dengan jelas: "Selamat! Anda dinyatakan LOLOS seleksi Beasiswa Unggulan 2024..."

Zahra segera sujud syukur, mengucap terima kasih pada Allah atas karunia ini. Perjuangannya tidak sia-sia. Semua pengorbanan, air mata, dan lelahnya terbayar sudah.

"Kegagalan tahun lalu ternyata bukan akhir, tapi awal dari perjalanan yang lebih baik," ucapnya sambil tersenyum. "Karena terkadang Tuhan tidak mengabulkan doa kita bukan karena Dia tidak sayang, tapi karena Dia sedang menyiapkan waktu yang lebih tepat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun