Mohon tunggu...
Jessyka Malau
Jessyka Malau Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Penikmat musik dan kopi hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pulang

6 Desember 2018   23:03 Diperbarui: 6 Desember 2018   23:13 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di rumah itu,
Ada tangan kokoh yang menggengam jemari
Ada pelukan terbuka yang menyambut hangat
Ada usapan lembut yang menghapuskan lara
Ada lantunan doa yang menenangkan jiwa

Di rumah itu,
Kau mendengar musik yang menggirangkan hati
Suara yang bernyanyi syahdu diiringi jari-jari yang piawai di atas tuts hitam putih
Sayup terdengar denting sendok dan kuali yang menyatu seirama dari dapur
Kau pun mencium aroma sedap yang membuatmu menelan ludah


Rumah itu menjadi saksi,
Sekian tahun hidup yang kau jalani
Bersama dengan pribadi-pribadi terkasih
yang terpaut puluhan tahun usianya

Akhirnya, kau pun menyadari
Sejauh apapun melangkah pergi
Akan selalu ada rasa yang menelusuk untuk kembali

Bapak. Mamak.
Aku rindu pulang.

Jakarta, 6 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun