Di rumah itu,
Ada tangan kokoh yang menggengam jemari
Ada pelukan terbuka yang menyambut hangat
Ada usapan lembut yang menghapuskan lara
Ada lantunan doa yang menenangkan jiwa
Di rumah itu,
Kau mendengar musik yang menggirangkan hati
Suara yang bernyanyi syahdu diiringi jari-jari yang piawai di atas tuts hitam putih
Sayup terdengar denting sendok dan kuali yang menyatu seirama dari dapur
Kau pun mencium aroma sedap yang membuatmu menelan ludah
Rumah itu menjadi saksi,
Sekian tahun hidup yang kau jalani
Bersama dengan pribadi-pribadi terkasih
yang terpaut puluhan tahun usianya
Akhirnya, kau pun menyadari
Sejauh apapun melangkah pergi
Akan selalu ada rasa yang menelusuk untuk kembali
Bapak. Mamak.
Aku rindu pulang.
Jakarta, 6 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H