"Kelak, bila aku melintasi jalan ini, aku akan mengingatmu, "
Sebuah janji manis yang kau ucapkan di pagi hari
Di bawah mentari hangat yang tak malu bersinar
Dikelilingi angin lembut yang meniup helaian rambutmu
.
Matamu berbinar-binar penuh asa
Senyummu merekah menjadi tawa
Aku terpukau menatapmu,
Dalam diam dan lamat-lamat
.
Spontan muncul praduga
Tak mungkin kita 'kan bertemu lagi,
Tak ada ruang untuk bersama kembali,
Esok, lusa atau belasan tahun berikutnya
.
Maka, tak sedetikpun aku berani
mengerjapkan mata atau memalingkan wajah
sembari berharap sel putih abu-abuku bekerja
menyimpan setiap potongan gambar yang hidup darimu
.
Lucunya, tak hanya sekali atau dua kali
namun berkali- kali hingga detik ini
 Aku kepalang percaya janji pagi hari
.
Nyatanya, aku yang tak pernah berjanjiÂ
justru tak bisa melupakanmuÂ
hari ini, esok dan sampai nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H