Debu panas menemani
Haus dan lapar membayangi
Nyaris tak ada yang peduli
.
Hei, tunjukkan padaku!
satu saja sudut kota yang indah
meski keramaian mengerumuninya
.
Hei, carikan aku!
senyum tawa nan sumringahÂ
meski peluh basahi wajah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!