Mohon tunggu...
JESSICA SAFITRI GUNAWAN
JESSICA SAFITRI GUNAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran

menonton film/series, mendengarkan musik, menari

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kutukan dan Cinta Sejati dalam Dongeng "Lutung Kasarung" dan "Beauty and The Beast"

27 Juni 2024   22:34 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:18 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendongeng. (Sumber: Unsplash/quokkabottles via kompas.com)

Dongeng merupakan cerita rakyat yang fiktif atau khayalan dengan tema imajinatif yang biasanya tidak masuk akal. Dongeng juga bisa berupa cerita rakyat merupakan cerita dari masa lampau yang diturunkan dari mulut ke mulut dan menjadi ciri khas setiap bangsa dengan budayanya masing-masing. 

Fungsi dari adanya dongeng ini untuk hiburan, sarana untuk menyampaikan pesan moral, dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menggambarkan dan memahami warisan lokal suatu daerah. 

Karakter dongeng yang fantasi dan imajinatif ini menyebabkan cerita dongeng seperti ini jika dipikir dengan logika dan nalar tidak akan masuk akal. 

Beberapa dongeng-dongeng di Indonesia memiliki kemiripan dengan dongeng-dongeng di negara lain. Kemiripan cerita yang terjadi pada dongeng-dongeng itu bukan disengaja melainkan karena adanya persamaan budaya dan norma dalam masyarakat yang sedang berkembang pada saat kedua cerita itu diciptakan. 

Seperti cerita "Lutung Kasarung" dari Indonesia yang berkembang di daerah Jawa Barat yang memiliki kemiripan dengan cerita "Beauty and The Beast" dari Perancis. Kedua cerita itu memiliki kemiripan latar cerita yakni keluarga kerajaan.

Fenomena kutukan pada masa itu sangat populer, kutukan biasanya digunakan untuk menghukum seseorang yang melanggar aturan di sebuah daerah lebih tepatnya di sebuah lingkungan kerajaan. 

Seseorang yang terkena kutukan biasanya diasingkan atau diusir dari istana tempat tinggalnya dan boleh kembali jika kutukan itu sudah hilang. 

Hilangnya kutukan biasanya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Seperti pada dongeng "Lutung Kasarung" dan "Beauty and The Beast" yang mengisahkan seorang pria yang dikutuk menjadi wujud yang sangat seram dan buruk rupa, kutukan itu akan hilang jika pria menemukan cinta sejati yang mencintainya dengan tulus tanpa memandang parasnya yang seram itu. 

  • Lutung Kasarung

Dongeng "Lutung Kasarung '' merupakan cerita rakyat yang melegenda yang berasal dari Jawa Barat. Dongeng "Lutung Kasarung'' menceritakan tokoh Purbasari yang merupakan anak raja Prabu Tapa Agung dari kerajaan Pasundan yang bernama Kerajaan Pasir Batang. 

Prabu memiliki tujuh anak yang bernama Purbararang (sulung), Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik, dan si bungsu, Purbasari. 

Semuanya cantik-cantik tetapi lima dari tujuh putri Prabu, hanya Purbararang dan Purbasari yang belum menikah. Namun, Putri Purbararang sudah memiliki tunangan yang gagah dan tampan bernama Raden Indrajaya, putra salah seorang menteri kerajaan. 

Prabu Tapa Agung berpikir siapa yang akan menggantikan tahtanya suatu hari nanti. Dalam hukum adat kerajaan yang pantas mendapatkan tahta itu adalah Putri Purbararang karena ia anak pertama. 

Namun, sang Prabu merasa bahwa putri sulungnya itu belum pantas menjadi seorang ratu. Purbararang memiliki sifat sombong, angkuh, dan licik. 

Purbararang juga sering memutuskan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya sehingga sering menimbulkan kekacauan. Sehingga dengan pertimbangan yang matang, Prabu memilih Purbasari, anak bungsunya untuk menjadi ratu. 

Mendengar berita tersebut Putri Purbararang tidak terima dan berdiskusi dengan tunangannya kemudian ia mendatangi penyihir terkenal. 

Beberapa hari kemudian Putri Purbasari terserang penyakit aneh, tubuhnya gatal dan mengeluarkan bintik-bintik hitam. Tak ada seorang pun bisa mengobati penyakit aneh itu, dengan berat hati sang Prabu mengasingkan putri itu kedalam hutan yang sangat dalam. 

Suatu hari di dalam hutan tiba-tiba Purbasari bertemu dengan si Lutung. Lutung menjelaskan bahwa ia adalah Guruminda, putra Sunan Ambu dari Kahyangan. 

Semakin hari Purbasari semakin sayang kepada Lutung, hari-harinya selalu ditemani dengan Lutung. Pada suatu hari, secara diam-diam Lutung Kasarung pergi ke suatu tempat yang sangat sepi untuk bersemedi. Dalam semedinya ia memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar menyembuhkan penyakit Putri Purbasari. 

Beberapa saat kemudian, doa Lutung Kasarung pun dikabulkan. Tanah di sekitarnya tiba-tiba menjelma menjadi sebuah telaga kecil. Airnya sangat jernih, sejuk, harum, dan mengandung obat kulit yang sangat mujarab. Ia segera menemui Putri Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga itu. Dengan ajaib kulit Purbasari menjadi bersih dan penyakit aneh itu hilang dengan sendirinya. 

Betapa terkejutnya Lutung ketika melihat penyakit kulit sang Putri telah sembuh. Ia pun kemudian mengajak sang Putri untuk kembali ke istana. 

Setelah kedatangan Purbasari seluruh kerajaan menyambutnya dengan gembira, kecuali Purbararang dan Raden Indrajaya, akhirnya mereka mengusulkan melakukan sayembara, yaitu lomba memasak dan lomba panjang rambut. Perlombaan pun usai dan dimenangkan oleh Putri Purbasari. 

Melihat kekalahannya Putri Purbararang tidak terima, ia kembali membujuk ayahandanya agar diadakan satu perlombaan lagi, yaitu lomba ketampanan calon suami atau tunangan masing-masing. 

Ketika diminta untuk menunjukkan calon suaminya, Putri Purbasari menarik tangan Lutung Kasarung masuk ke arena perlombaan. Dengan lantangnya putri Purbararang dan raden Indrajaya mengejek Lutung Kasarung dengan puasnya karena wajah Lutung yang buruk rupa. 

Tidak tahan akan ejekan mereka, Lutung berdoa kepada Maha Kuasa agar mengubah kembali kewujud semula, seketika itu pula ia berubah menjadi Guruminda yang sangat tampan dan gagah. Semua yang hadir terpana dan terpesona melihat ketampanannya. Akhirnya Putri Purbasari dan Guruminda memenangkan sayembara dan menduduki tahta kerajaan.

  • Beauty and The Beast

Dongeng "Beauty and The Beast" merupakan dongeng yang berasal dari Perancis yang dipopulerkan oleh Walt Disney dengan membuat filmnya. 

Dongeng ini mengisahkan tentang seorang pedagang yang memiliki tiga orang putri yang cantik jelita yaitu Pretty, Sweety, dan Beauty. Pada suatu hari pedagang ini ingin pergi ke pasar, ketiga putrinya menitip sesuatu. Pretty meminta gaun yang cantik, Sweety meminta kalung mutiara sedangkan beauty hanya meminta setangkai mawar. 

Saat perjalanan pulang pedagang itu terkena badai, tak sengaja ia menemukan sebuah kastil yang tidak berpenghuni dan ia memutuskan untuk menginap di kastil itu. 

Keesokan harinya ia bangun dan menemukan taman mawar. Pedagang teringat janji dengan anaknya Beauty untuk membawakan setangkai bunga mawar. 

Akhirnya pedagang memutuskan untuk mengambil setangkai bunga mawar tetapi tiba-tiba sesosok binatang buas yang sangat mengerikan keluar. 

Binatang buas itu marah karena ada seseorang yang berani mencuri mawarnya. Kemudian pedagang itu memberitahu bahwa ia telah berjanji ntuk memberikan setangkai mawar itu untuk anaknya, pedagang itu pun diizinkan pulang bersyarat. 

Setelah sampai di rumah pedagang itu menceritakan kejadian yang telah dialaminya kepada Beauty. Sesuai dengan persyaratan, Beauty pun menuju Kastil dan bertemu dengan binatang buas itu. 

Beauty meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan ayahnya. Binatang buas memaafkan perbuatan ayahnya tapi Beauty harus tinggal bersama binatang buas.

Sekian lama Beauty tinggal bersama binatang buas, ia khawatir dengan kondisi ayahnya dan kakaknya dania meminta untuk bertemu dengan keluarganya. Dengan terpaksa binatang buas menyetujuinya dengan syarat tidak lebih dari tujuh hari. 

Ketika Beauty pulang ia terkejut karena ayahnya sakit keras, dengan terpaksa ia merawat ayahnya terlebih dahulu. Beauty pun lupa dengan janjinya yang akan kembali ke kastil tidak lebih dari tujuh hari. 

Namun, karena Beauty khawatir dengan keadaan binatang buas itu, ia pun kembali ke kastil. Betapa kagetnya Beauty mendapatkan binatang buas, sekarat tak berdaya di lantai kastil. Beauty sedih, kemudian dia memeluk binatang tersebut dan mengatakan bahwa dia akan menikahnya. 

Tiba-tiba keajaiban terjadi. Binatang buas yang buruk rupa tersebut secara tiba-tiba berubah menjadi seorang pria tampan. ria tersebut memberi tahu bahwa wujudnya sebagai Binatang buas karena dikutuk oleh Penyihir jahat dan bisa hilang jika ada cinta sejati yang tulus dan ingin menikahinya. Akhirnya, pria itu dan Beauty pun menikah. 

Dongeng "Lutung Kasarung" dari Indonesia dan dongeng "Beauty and The Beast" dari Perancis ini memiliki kesamaan yang keduanya mengisahkan kisah cinta sepasang kekasih yang bersatu tanpa memandang paras dan status sosial pasangannya. Tokoh utama laki-laki keduanya dongeng ini memiliki wujud yang sama-sama buruk rupa. 

Guruminda seorang pria tampan yang dikutuk menjadi seorang kera atau lutung karena kesalahannya di Khayangan, kemudian Beast yang dikutuk oleh penyihir jahat karena ia sangat sombong. 

Selain kesamaan kutukan yang mengubah pria tampan menjadi buruk rupa, persamaan dongeng "Lutung Kasarung" dengan "Beauty and The Beast" terdapat pada akhir cerita yang sama-sama hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing dan kutukannya pun sudah lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun