Menurut Plutchik, cinta merupakan bentuk emosi yang rumit yang terbentuk dari gabungan dua emosi dasar, yaitu rasa senang dan penerimaan. Gross dan John (1997) berpendapat bahwa ekspresi emosi cinta bisa didefinisikan sebagai manifestasi yang timbul dalam bentuk tingkah laku.Â
Buscaglia (1988) menyatakan bahwa ekspresi emosi cinta penting sekali untuk perkembangan hubungan pacaran. Ekspresi emosi cinta juga penting sebab bisa mendukung emosi cinta itu sendiri (Tysoe, dalam Sukaria, 1995). Cinta dapat berupa penerimaan, persahabatan, kepercayaaan, hormat, kemesraan, kebaikan hati.Â
Setiap budaya mempunyai display rules yang berfungsi sebagai pengelola bentuk emosi seseorang. Decoding micro-expression membedakan emosi tulus atau asli dan yang tidak tulus atau palsu. Misal saat kita tersenyum, dapat terlihat mana yang senyum tulus dan senyum palsu dengan melihat otot zygomaticus major dan orbicularis oculi.Â
Senyum tulus akan melibatkan kontraksi kedua otot dimana mata dan mulut ikut tersenyum sedangkan senyum palsu hanya melibatkan otot zygomaticus major. EMGÂ recordings dapat mendeteksi perubahan emosi, meski hanya dari pergerakan otot-otot wajah yang hampir tidak tampak.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H