Tanpa kita sadari budaya ini juga dapat meningkatkan ekonomi petani  karena, ketika petani saling bergotong-royong dan bahu membahu mereka dapat saling membantu ketika ada lahan petani yang kesusahan atau bahkan ketika ada masyarakat setempat yang ikut ambil dalam kegiatan tersebut, masyarakat setempat terkadang juga memesan komoditas tertentu untuk dibeli jika sudah bisa dipanen, sehingga pendapatan petani meningkat.
Aspek lingkungan (Planet)
Melihat aspek lingkungan, tentunya dalam budaya Susuk Wangan sangat mendukung kesehatan lingkungan mengingat budaya ini bertujuan untuk membersihkan selokan dan saluran-saluran irigasi agar tidak menghambat air yang mengalir ke lahan pertanian. Bahkan hal ini juga akan sangat menguntungkan ketika musim penghujan tidak akan terjadi banjir di daerah tersebut.
Tahukah sobat kompasiana bahwa budaya  Susuk Wangan ternyata sangat mendukung Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture)?
Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang harus memelihara ekosistem yang sehat dan mendukung pengelolaan lahan, air dan sumber daya alam yang berkelanjutan, sambil memastikan ketahanan pangan dunia. Agar berkelanjutan, pertanian harus memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan mendatang akan produk dan layananya, sambil memastikan keuntungan, kesehatan lingkungan dan kesetaraan sosial dan ekonomi.
Jika dilihat dari pernyataan diatas budaya Susuk Wangan yang masih dilestarikan oleh petani Kediri sangat mendukung pertanian berkelanjutan. Budaya ini tidak hanya menguntungkan keberlanjutan lahan petani tetapi juga  menjaga kesehatan lingkungan. Sehingga masyarakat perlu untuk terus menjaga kearifan lokal oleh petani Kota Kediri yaitu 'Susuk Wangan'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H