Buah tomat adalah komoditas yang multiguna, berfungsi sebagai sayuran, bumbu, masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Karena itu tidaklah mengherankan kalau komoditas tomat terus berkembang di arena pertanian dan perdagangan internasional.
Dari data yang ada produksi tomat tertinggi dicapai oleh negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Bila dibandingkan hasil tomat per hektar di daerah sub tropis lebih tinggi daripada daerah tropis.
Indonesia sendiri dalam hal rata-rata produksi tomat secara nasional tidak kalah dari negara lain di Asia, yaitu menduduki tempat ketiga setelah India dan Filipina, diatas Malaysia dan Thailand.
Sedangkan luas penanamannya sendiri berkembang cukup pesat,dari tahun 1980-1992 mencapai dua kalinya, walaupun diantara sayuran yang ditanam di Indonesia tomat menduduki urutan kedelapan dalam luas areal dari 18 jenis sayuran yang ada di Indonesia.Â
Hasil produksi tomat per hektar di Indonesia secara nasional belum banyak berubah. Hasil tomat dipulau Jawa adalah paling tinggi dibandingkan hasil tomat di pulau lain terutama di daerah dataran tinggi.
Sesuai dengan kegunaannya, tomat dibutuhkan di banyak negara untuk makanan segar atau hasil industri. Di dalam negri sendiri secara umum konsumsi sayuran di daerah perkotaan relatif berbeda dengan konsumsi di daerah pedesaan.Â
Tomat yang termasuk dalam kelompok sayuran mempunyai tingkat komersial tinggi dan lebih banyak dikonsumsi di daerah perkotaan. Sayuran yang dikonsumsi di daerah perkotaan umumnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan pertambahan pendapatan,perkembangan kota dan kesadaran akan gizi masyarakat.
Melalui beberapa pengumpulan data dan pengamatan yang dilakukan di berbagai sentra produksi tomat, ternyata komoditas ini kalau ditangani dengan baik cukup menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan petani.Â
Dari 18 jenis tanaman sayuran yang diusahakan di daerah Jawa Tengah(Bawang merah,bawang putih, ketimun, kacang panjang, kentang, kubis, tomat, wortel, cabai, terong, petsai, bawang daun, buncis, kacang merah, lobak, kangkung, bayaam dan labu siam) hanya tomat yang sudah diprediksi masih tetap mengalami kekurangan produksi.Â
Seemenara jenis sayuran lainnya pada akhir pelita yang bersangkutan sudah diperkirakan bahwa produksi yang dihasilkan dapat melebihi kebutuhan yang diperlukan. Hal ni memberikan peluang bahwa pangsa pasar domestik untuk tomat masih terbuka.
Tomat sebagai komoditas sayuran mempunyai peran ganda,yaitu selain sebagai sumber gizi dan bahan baku industri, juga dapat meningkatkan pendapatan dibandingkan komoditas pangan lainnya. Hasil analisa usahatani sayuran yang dilakukan di Sumatera Barat memperjelas hal ini.Â