Hasil dari proses sebelumnya yaitu project charter dan stakeholder akan menjadi input dalam proses Planning. Tujuannya adalah untuk memberikan arahan tentang cara scope pengelolaan dalam proyek. Proses utama dalam project management plan adalah merangkum kebutuhan dan kegiatan klien, memastikan batasan pekerjaan, serta membuat uraian pekerjaan seperti:
- Merincikan unit-unit pekerjaan
Unit-unit pekerjaan dalam proyek yakni infrastruktur di bidang IT dan  infrastruktur di bidang fisik seperti bangunan perkantoran, istana presiden, dan sebagainya. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan selama menjalankan proyek. Seperti peralatan truk, buldoser, dan sebagainya. Setiap orang sudah memiliki job desknya masing-masing sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya.
- Menentukan urutan pekerjaan
Dari sekian banyak unit pekerjaan, manajer proyek harus mengurutkan pekerjaan terlebih dahulu agar semua rencana tersusun dengan jelas dan sistematis. Manajer proyek dapat menerapkan Project Time Management, akrena setiap aktivitas memiliki waktu terterntu yang berdampak pada biaya yang diperlukan dalam aktivitas tersebut.
- Estimasi durasi
Pada proyek infrastruktur ibu kota negara, kepala Bappenas merencanakan  bahwa proyek ini akan berlangsung selama 3 tahun yaitu dimulai dari tahun 2021 hingga tahun 2024. Namun dengan adanya bantuan dari negara China, saya rasa durasi akan menjadi lebih cepat yaitu kurang dari 3 tahun.
- Finalisasi jadwal proyek
Merencanakan finalisasi jadwal proyek dengan baik yaitu mengenai kegiatan, tanggal dan jam dilakukannya pekerjaan.
- Estimasi biaya untuk masing-masing kegiatan
Menentukan estimasi biaya di setiap kegiatan agar tidak mengalami over budget. Manajer proyek dapat menerapkan Project Cost Management untuk dapat meng-handle semua biaya yang dibutuhkan selama proyek. Estimasi biaya harus dilakukan secara menyeluruh. Seperti misalnya gaji karyawan tidak hanya bagi karyawan lokal (dari Indonesia) melainkan juga dari karyawan China.
- Menentukan standar mutu yang disepakati
Standar mutu disepakati bersama dengan stakeholders terutama pemerintah Indonesia berharap agar infrastruktur yang dimiliki di ibu kota baru tidak kalah dengan infrastruktur yang ada di ibu kota sebelumnya. Bahkan, infrastruktur di ibu kota baru harus jauh lebih baik dan lebih canggih dibandingkan dengan ibu kota yang sebelumnya. Segala hal dalam proyek harus memiliki standar yang sesuai dengan kesepakatan bersama. Manajer proyek dapat menerapkan Project Quality Management agar dapat memanajemen kualitas proyek..
- Perencanaan komunikasi antar stakeholder
Merencanakan komunikasi antar stakeholder selama era new normal menerapkan work from home dan komunikasi tanpa bertemu. Manajer dapat menerapkan Project Communication Management dengan menyesuaikan kondisi selama New Normal. Namun apabila skenario New Normal akan diperbaharui tahun depan menjadi lebih baik, maka pertemuan secara langsung dapat dilakukan.
- Perencanaan manajemen resiko.
Manajer proyek merencanakan manajemen resiko yang terjadi selama proyek dengan menerapkan Project Risk Management.
3. Executing
Pada tahap ini, tugas pemerintah Indonesia dan China adalah memfasilitasi dan mengawasi tim agar dapat bekerja sesuai dengan dokumen perencanaan tertutama agar tidak behind schedule dan over budget. Apabila terdapat perubahan atau perbedaan antara pelaksanaan dan perencanaan, maka disarankan untuk melakukan analisis dampak terhadap biaya, waktu, mutu dan resiko. Beberapa tugas manajer proyek dalam tahap ini yaitu:
- Mengevaluasi jalannnya proses pelaksanaan kegiatan,