8. Â Sampah plastik
Â
Proses sosialisasi pembuatan eco-paving dilakukan di kediaman Bapak Aziz selaku Kepala Dusun Jatirejo. Target peserta program kerja ini adalah warga Desa Trombol khususnya Dusun Jatirejo. Pada saat sosialisasi berlangsung, banyak pemuda dan bapak-bapak yang hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut. Setelah sosialisasi usai, Â tahap selanjutnya yaitu sesi pembuatan eco-paving yang berlokasi di kediaman Mas Nafi selaku perwakilan pemuda Desa Trombol.Â
Tahapan pembuatan eco-paving dimulai dari pembakaran kayu bakar dan memanaskan wajan. Setelah wajan mulai panas, satu persatu sampah plastik mulai dimasukkan ke dalam wajan panas. Selama proses memasukkan plastik ke dalam wajan, adonan plastik selalu diaduk agar cepat mencair.Â
Dalam proses melelehkan plastik terdapat hal krusial, yaitu penjagaan suhu api agar panas tetap stabil sehingga hasil yang didapat memuaskan dan mempermudah tahap pencampuran dengan pasir. Saat semua plastik sudah meleleh, pasir sebanyak 500 gram dimasukkan ke wajan yang telah berisi bubur plastik, kemudian diaduk hingga merata sebelum dituangkan ke dalam cetakan yang telah dioles dengan oli bekas.
Tahap berikutnya, bubur plastik yang sudah jadi dituangkan ke dalam cetakan dan diamkan selama kurang lebih 20-30 menit. Lalu, tunggu hingga adonan eco-paving permukaannya mulai padat dan kering. Tahap terakhir yaitu melepaskan eco-paving dari cetakan.
Selama kegiatan pembuatan eco-paving dilakukan, warga antusias untuk ikut mencoba membuat eco-paving dari tahap mengaduk, membuat api dari kayu bakar, sampai tahap akhir adonan dimasukkan dalam cetakan. Eco-paving yang sudah jadi diberikan kepada perwakilan warga Desa Trombol serta seluruh alat dan bahan diberikan dengan harapan warga mampu melanjutkan pembuatan eco-paving dari limbah plastik untuk ke depannya bagi keberlangsungan pelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H