Mohon tunggu...
Jessica Ariella
Jessica Ariella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Manajemen Pemasaran Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang menempuh pendidikan semester 4.

Memiliki ketertarikan terhadap kepariwisataan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pasca Rusaknya Ranca Upas Membangkitkan Rasa Peduli terhadap Pariwisata Berkelanjutan

18 Mei 2023   12:35 Diperbarui: 18 Mei 2023   12:35 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com/M. Elgana Mubarokah

Dosen Pengampu: Dr. Rini Andari., MM.

Manajemen Pemasaran Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia

Ranca Upas atau Kampung Cai merupakan salah satu bumi perkemahan yang berada di Bandung, Jawa Barat. Tepatnya di Jalan Raya Ciwidey-Patengan, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Ranca Upas merupakan kawasan hutan yang memiliki kegunaan konservasi sekaligus juga fungsi wisata. Konsep dasar daya tarik wisata Ranca Upas adalah kawasan wisata alam yang bermuatan pendidikan lingkungan juga sebagai kawasan konservasi. Ranca Upas dikelilingi oleh hutan lindung dengan beragam flora seperti Pohon Huru, Hamirung, Jamuju, Kihujan, Kitambang, Kurai, Pasang, Puspa dan fauna yang terdiri dari rusa dan beragam jenis burung.

Area Wisata Ranca Upas dikelola oleh KBM Perum Perhutani III Jawa Barat dan Banten. Wisata Ranca Upas merupakan salah satu wisata alam terbuka yang dikenal dengan tempatnya yang biasa digunakan untuk melaksanakan kegiatan di alam terbuka seperti berkemah, outbond, berkuda, berenang, berendam di pemandian air panas, memanah, healing forest serta aktivitas yang menjadi ikon sekaligus daya tarik utama dari Ranca Upas adalah penangkaran rusa jenis cervus timorensis. Area Wisata Ranca Upas memiliki banyak keindahan alam berupa flora dan fauna yang unik seperti hutan pinus yang mengelilingi area wisata dan adanya tempat penangkaran rusa yang sangat terkenal. Selain sebagai daya tarik utama, kedua keunikan alam tersebut menjadi pusat pemasaran Area Wisata Ranca Upas karena jarang ada di tempat perkemahan lainnya.

Rusaknya Ranca Upas

Ranca Upas Ciwidey akhir-akhir ini jadi sorotan publik. Bukan soal keindahannya, Ranca upas Ciwidey Bandung mendadak viral karena mengalami rusak parah akibat event yang digelar pada hari Minggu, 5 Maret 2023. Diketahui kerusakan itu diakibatkan oleh ajang motor trail bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 yang berlangsung dikawasan Ranca Upas beberapa waktu lalu. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat kebun budidaya bunga edelweis rawa rusak parah sehingga membuat salah seorang pria yang menjaga kawasan Ranca Upas marah melihat hamparan bunga edelweis rawa yang dipeliharanya rusak, bahkan mati. Bupati Bandung Dadang Supriatna, sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian tersebut karena sudah membuat banyak pihak marah, termasuk warga kawasan Kampung Cai Ranca Upas.

Sumber: Kompas.com/M. Elgana Mubarokah
Sumber: Kompas.com/M. Elgana Mubarokah

Insiden dari rusaknya kawasan Ranca Upas setelah event motor trail berlangsung, membuat banyak pihak merasa dirugikan. Akibat dari insiden tersebut, perhutani, pengelola kawasan wisata, aktivis lingkungan serta warga sekitar turut untuk menanam kembali bunga edelweis rawa yang hancur akibat dijadikan jalur motor trail. Dilansir dari laman resmi perhutani, Ranca Upas merupakan salah satu daerah ekowisata  yang dikenal sebagai lokasi penangkaran, kemah hingga tempat tumbuhnya tanaman langka di Indonesia.  Sayangnya setelah insiden tersebut terjadi, membuat kawasan ini harus diperbaiki kembali sehingga peran pariwisata berkelanjutan diperlukan.

Pariwisata Berkelanjutan 

Pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu sistem pariwisata yang berkembang dengan pesat, termasuk dalam segi lingkungan tanpa membawa dampak buruk sehingga memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif. Pariwisata berkelanjutan menurut organisasi pariwisata dunia atau UNWTO adalah pariwisata yang memperhitungkan dampak dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, industri pariwisata, lingkungan, dan masyarakat sekitar. Aspek berkelanjutan tercantum dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009 bahwa pembangunan pariwisata harus diselenggarakan demi aspek berkelanjutan. Pembangunan ini memiliki tujuan untuk melestarikan alam, sumber daya alam dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun