Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram menekankan bahwa inti dari kehidupan yang bermakna adalah kemampuan seseorang untuk memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. Kepemimpinan diri bukan hanya tentang mengatur tindakan, tetapi juga mengelola pikiran, perasaan, dan dorongan dalam diri agar tidak bertindak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam pandangan Suryomentaram, kebatinan memberikan landasan spiritual dan etis yang kuat untuk membangun kemampuan ini.
Pengendalian Ego
Salah satu aspek terpenting dalam kepemimpinan diri menurut Ki Ageng Suryomentaram adalah pengendalian ego. Ego atau aku dalam ajarannya sering menjadi sumber konflik, baik internal maupun eksternal. Dorongan ego yang tidak terkendali dapat menyebabkan ambisi berlebihan, ketamakan, dan tindakan yang tidak adil.Â
Dalam konteks kepemimpinan, seseorang yang tidak mampu mengendalikan egonya cenderung mengambil keputusan yang didasarkan pada kepentingan pribadi, bukan kepentingan kolektif. Oleh karena itu, melalui refleksi batin, seseorang diajarkan untuk mengenali dan mengendalikan dorongan ego, sehingga mampu bertindak dengan bijaksana dan adil.
Pemahaman akan Tanggung Jawab
Kebatinan juga mengajarkan bahwa memimpin diri sendiri berarti memahami tanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali menyalahkan situasi atau orang lain atas kegagalan atau kesalahan.Â
Ajaran Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya kesadaran diri untuk menerima konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Pemimpin diri yang baik adalah mereka yang tidak hanya bertanggung jawab atas tindakannya sendiri tetapi juga mampu mengantisipasi dampak dari keputusan tersebut terhadap orang lain. Dengan memiliki pemahaman ini, seseorang dapat membangun sikap yang lebih matang dan bijaksana.
Membangun Integritas
Integritas merupakan pondasi penting dalam kepemimpinan diri. Dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram, integritas tidak hanya berarti jujur kepada orang lain tetapi juga jujur kepada diri sendiri. Seseorang yang memiliki integritas mampu hidup sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang diyakini, tanpa terpengaruh oleh tekanan eksternal.
 Dalam konteks kebatinan, integritas adalah hasil dari ngelmu laku, yaitu proses introspeksi yang mendalam untuk menyelaraskan tindakan dengan hati nurani. Pemimpin yang memiliki integritas tidak hanya dihormati oleh orang lain tetapi juga mampu menciptakan lingkungan yang penuh kepercayaan dan keadilan.
Pentingnya Kejujuran