Mahasiswa harus belajar untuk membedakan antara hal-hal yang dapat mereka kendalikan (seperti usaha mereka dalam belajar) dan hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan (seperti reaksi orang lain atau hasil ujian). Fokus pada yang pertama akan membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas.
3. Praktik "Negative Visualization"
Teknik Stoic ini melibatkan membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi. Bagi mahasiswa, ini bisa berarti membayangkan gagal dalam ujian atau tidak mendapatkan pekerjaan impian. Tujuannya bukan untuk menciptakan kecemasan, tetapi untuk menghargai apa yang mereka miliki saat ini dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan.
4. Mengembangkan Kebajikan Stoic
Mahasiswa dapat fokus pada pengembangan empat kebajikan utama Stoic:
- Kebijaksanaan: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka.
- Keadilan: Memperlakukan orang lain dengan adil dan hormat.
- Keberanian: Menghadapi tantangan akademis dan personal dengan tekad.
- Pengendalian Diri: Mengelola emosi dan impuls mereka, terutama dalam situasi stres.
5. Menerapkan "Amor Fati"
Konsep Stoic ini, yang berarti "mencintai takdir", dapat membantu mahasiswa untuk menerima dan bahkan merangkul tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh. Ketika menghadapi kesulitan, mereka dapat bertanya, "Apa yang bisa saya pelajari dari situasi ini?"
6. Praktik Gratitude
Mahasiswa dapat membuat jurnal gratitude, mencatat hal-hal positif dalam hidup mereka setiap hari. Ini membantu mengalihkan fokus dari Fortuna yang negatif ke aspek-aspek positif yang mungkin sering diabaikan.
7. Mengembangkan Perspektif Kosmik
Stoicisme mengajarkan untuk melihat diri kita sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih besar. Mahasiswa dapat mempraktikkan ini dengan merenungkan peran mereka dalam komunitas kampus, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan. Ini dapat membantu mereka melihat tantangan pribadi dalam perspektif yang lebih luas.
8. Menerapkan Prinsip "Memulai dengan Akhir dalam Pikiran"
Mahasiswa dapat menetapkan tujuan jangka panjang dan kemudian bekerja mundur untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya. Ini membantu mereka tetap fokus pada Virtue yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.
9. Praktik Mindfulness
Meditasi mindfulness dapat membantu mahasiswa menjadi lebih sadar akan pikiran dan emosi mereka, memungkinkan mereka untuk merespons situasi dengan lebih bijaksana daripada bereaksi secara impulsif.
10. Belajar dari Tokoh Stoic
Mahasiswa dapat membaca tulisan-tulisan tokoh Stoic seperti Marcus Aurelius, Seneca, atau Epictetus. Mereka dapat merefleksikan bagaimana prinsip-prinsip yangdiajarkan oleh para filsuf ini dapat diterapkan dalam konteks modern mereka.
Kesimpulan
Menurut saya penerapan prinsip-prinsip Stoicisme dan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan antara Fortuna dan Virtue dapat menjadi alat yang sangat berharga bagi mahasiswa dalam perjalanan mereka menuju menjadi sarjana yang unggul dan profesional yang sukses.