Mohon tunggu...
Jessica Tekvi Manuella
Jessica Tekvi Manuella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Holaaa...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Berkomunikasi dengan Dosen Melalui Chat

14 April 2024   11:57 Diperbarui: 14 April 2024   12:03 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mengirimkan pesan kepada dosen, hindari menulis kalimat yang terlalu panjang dan bertele-tele. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas. Jika ingin bertanya, rumuskan pertanyaan dengan jelas dan spesifik. Jelaskan terlebih dahulu materi yang ingin ditanyakan, kemudian ajukan pertanyaan yang to the point.

Contoh: "Saya memerlukan tanda tangan Bapak/Ibu di lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat menemui Bapak/Ibu?"

7. Ucapkan Salam Penutup dan Terima kasih

Jangan lupa akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atas waktu dan respon dosen atau salam sebagai penutup.

Contoh: Baik Bapak/Ibu, terimakasih atau wassalaamu'alaikum dan terima kasih Bapak/Ibu"

8. Hindari melakukan spam

Dosen mungkin tidak selalu bisa langsung membalas chat setiap mahasiswa yang menghubunginya. Tunggulah dengan sabar dan jangan spam chat atau mengirim banyak chat berkali-kali. Spam chat tentu akan meninggalkan kesan yang cukup buruk. Jika tidak dibalas dalam waktu yang wajar seperti lebih dari 3 hari atau berminggu-minggu, kirimkan chat pengingat dengan sopan.

Setelah mempelajari etika dan cara mengirim chat kepada dosen, berikut adalah contoh umum untuk chat kepada dosen:

"Selamat pagi/siang bapak/ibu, mohon maaf mengganggu waktu bapak/ibu. Saya Vanessa NPM 214563798 Mahasiswi Prodi Manajemen Angkatan 2021 yang saat ini sedang menulis skripsi dan Bapak/Ibu sebagai pembimbingnya. Saat ini saya membutuhkan tanda tangan Bapak/Ibu pada lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya bisa menemui Bapak/Ibu? Terima kasih sebelumnya"

Demikian etika yang baik dan benar dalam menghubungi dosen melalu chat, tips ini bisa saja berbeda-beda tergantung dengan karakter dosen masing-masing. Akan tetapi secara umum, menggunakan etika ini tentu jauh lebih baik ketimbang tidak ada etika sama sekali ketika menghubungi dosen. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun