Mohon tunggu...
Jesica GloriaDwijayanti
Jesica GloriaDwijayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - pelajar

selamat membaca..

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lingkaran Tahun Menunjukkan Usia Tanaman?

6 Oktober 2019   19:08 Diperbarui: 6 Oktober 2019   19:20 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lalu bagaimana lingkaran tahun dapat terbentuk? Mengingat bahwa tumbuhan memiliki dua tipe pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi di jaringan apical dan terjadi secara bertahap pada 3 daerah yaitu daerah pemanjangan, pembelahan dan daerah diferensiasi. 

Daerah pembelahan berada pada ujung akar maupun batang, daerah pemanjangan berada setelah daerah pembelahan dan pada bagian ini sel akan mengalami pemanjangan dan pembesaran yang menjadikan tumbuhan bertumbuh lebih besar daripada sebelumnya. 

Sedangkan pada daerah diferensiasi sel-sel akan mengalami perubahan fungsi menjadi jaringan yang lebih kompleks lagi. Contohnya xylem, floem, epidermis, sklelrenkim. Jika pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktifitas pada kambium. Pembelahan kambium yang menuju ke arah luar akan membentuk floem sekunder. Sedangkan pembelahan ke arah dalam akan membentuk xylem sekunder. 

Pertumbuhan sekunder inilah yang menyebabkan pohon-pohon yang ada disekitar kita makin lama makin membesar. Pembelahan yang terjadi pada kambium akan menyebabkan pelebaran pada batang, pembentukan lingkaran tahun, dan juga jari-jari empulur. 

Pembelahan kambium sanagt dipengaruhi oleh lingkungan. Maka dari itu kecepatan pembelahan saat musim hujan berbeda pada saat musim kemarau. Karena perbedaan ini maka mengakibatkan munculnya lingkaran konsentris atau lingkaran tahun pada batang pohon.

Kembali ke topik utama yaitu apakah lingkaran tahun dapat menjadi acuan usia tanaman yang akurat? Pada zaman dahulu lingkaran tanaman dapat dijadikan sebagai patokan usia tanaman. Dalam 1 tahun hanya terjadi 1 kali musim hujan ataupun musim kemarau, dan pada zaman dahulu cuaca masih dapat dibilang normal. 

Kurun waktu dari musim kemarau ke musim hujan selalu sama. Namun, seiring berjalannya waktu, dapat kita rasakan sekarang bahwa musim makin tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Bisa saja musim kemarau yang seharusnya terjadi antara bulan April sampai September menjadi lebih panjang, seperti tahun-tahun lalu musim kemarau bertahan hingga bulan November. 

Seihngga waktu musim hujan yang seharusnya terjadi antara bulan Oktober hingga Maret menjadi lebih pendek. Sehingga dalam 1 tahun belum tentu tumbuhan dapat membentuk lingkaran tahun secara jelas dan tepat.

Selain itu, sekarang ini banyak dijumpai pemakaian pupuk kimia untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Jika pemberian pupuk berbahan kimia ini masih dalam batas normal mungkin saja tidak terlalu berdampak negatif. Namun, sekarang seringkali para petani menggunakan pupuk berbahan kimia secara berlebihan, hal ini tentunya memiliki dampak bagi tanaman dan juga untuk tanah. Berlebihnya pupuk kimia dapat mengganggu pertumbuhan tanaman khusunya dalam proses pembelahan sel-sel pada kambium vaskuler sehingga pembentukan lingkaran tahun menjadi tidak normal.

Berdasarkan hal-hal tersebut penulis menyimpulkan bahwa menjadikan lingkaran tahun sebagai patokan untuk mengetahui usia tumbuhan untuk zaman sekarang  sudahlah tidak akurat lagi. Fakta-fakta yang menunjukkan bahwa musim yang tak menentu dan tidak dapat diprediksi sekarang ini serta maraknya pemakaian pupuk berbahan kimia secara berlebihan adalah faktor yang meyebabkan lingkaran  tahun pada tumbuhan tidak lagi terbentuk secara normal dan jelas.

Sekian pembahasan dari penulis, mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan penulis dalam menyampaikan informasi. Semoga para pembaca dapat mengambil dan menangkap hal-hal yang positif didalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun