Mohon tunggu...
JERRY SIMON
JERRY SIMON Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 14 Malinau

Saya seorang tenaga pendidik di SMAN 14 Malinau yang tepatnya terletak di Desa Data Dian Kab. Malinau Prov. Kalimantan Utara. Mulai mengajar tahun 2014 hingga sekarang. Letak sekolah yang berada dipedalaman Kalimantan Utara tidak melunturkan semangat dalam mendidik generasi terutama generasi di daerah perbatasan. "Jika kita menabur kebaiakan maka kita juga menuai kebaikan"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Pemahaman Siswa terhadap Bangun Ruang dengan Media Gambar Bangun Ruang Kelas XII SMA Negeri 14 Malinau

6 Januari 2024   22:55 Diperbarui: 6 Januari 2024   23:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Karya Siswa Melalui Media Bangun Ruang

ABSTRAK

Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Bangun Ruang dengan Media Gambar Bangun Ruang Kelas XII SMA Negeri 14 Malinau

 

Jerry Simon

SMA Negeri 14 Malinau

Email: tikusemut@gmail.com

Penulisan Best Practice ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi bangun ruang melalui media gambar bangun ruang di SMA Negeri 14 Malinau. Subjek penulisan Best Practice ini adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 14 Malinau Tahun Pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 27 siswa. Penulisan Best Practice menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan informasi aktivitas siswa melalui dokumentasi, observasi, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan tes formatif. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan penggunaan media gambar bangun ruang dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan pembelajaran dengan media gambar bangun ruang, hasil belajar peserta didik hanya 70,4% peserta didik yang dapat mencapai KKM menjadi 88,9% peserta didik dapat mencapai KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dengan media gambar bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada materi bangun ruang.

Kata Kunci: Media Bangun Ruang, Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

  • Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standart isi telah disebutkan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
  • Salah satu tujuan diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu untuk “Mempersiapkan peserta didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari.” (Depdikbud, 1994:1). Dikatakan pula oleh Gagne (Ruseffendi, 1988: 165), bahwa objek tidak langsung dari mempelajari matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah. Dari pendapat Gagne dan tujuan Kurikulum Matematika, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat memecahkan suatu masalah, para peserta didik perlu memiliki kemampuan bernalar yang dapat diperoleh melalui pembelajaran matematika.
  • Matematika adalah suatu pelajaran yang berhubungan dengan banyak konsep. Konsep-konsep dalam matematika memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Saling keterkaitannya antar konsep materi satu dan yang lainnya merupakan bukti akan pentingnya pemahaman konsep matematika. Karenanya, siswa belum bisa memahami suatu materi jika belum memahami materi sebelumnya atau materi prasyarat dari materi yang akan dipelajari. Dalam pembelajaran matematika masih terdapat kendala-kendala yang menyebabkan siswa gagal dalam pelajaran ini. Salah satu penyebab kegagalan dalam pembelajaran matematika adalah siswa tidak paham konsep-konsep matematika atau siswa salah dalam memahami konsep-konsep matematika.
  • Matematika dianggap sangat sulit terbukti dari survei yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang dilakukan pada 65 negara di dunia tahun 2012 lalu, mengatakan bahwa kemampuan matematika peserta didik di Indonesia menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Kurang dari 1 persen peserta didik Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika. Ini adalah pernyataan yang sangat memprihatinkan bagi dunia pendidikan Indonesia.
  • Matematika sebagai ilmu dengan objek kajian yang bersifat abstrak. Dalam bahasa Indonesia ‘abstrak’ diartikan sebagai sesuatu yang tak berwujud atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu yang abstrak, tidak berwujud dalam bentuk konkret atau nyata, hanya dapat dibayangkan dalam pikiran saja. Objek matematika bersifat abstrak, maka belajar matematika memerlukan daya nalar yang tinggi. Demikian pula dalam mengajar matematika guru harus mampu mengabstraksikan obyek-obyek matematika dengan baik sehingga siswa dapat memahami objek matematika yang diajarkan
  • Dan dilihat dari kenyataan yang ada, ternyata terdapat permasalahan bahwa peserta didik masih kesulitan dalam memahami materi yang abstrak. Untuk itu perlu adanya model  pembelajaran atau media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan dalam memahami materi yang abstrak seperi bangun ruang. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami materi yang bersifat abstrak salah satunya yaitu dengan menerapkan media gambar dalam proses pembelajaran matematika.
  • Setelah melaksanakan pembelajaran matematika materi bangun ruang dengan media gambar bangun ruang, penulis menemukan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika penerapan media gambar bangun ruang ini diterapkan pada kelas XII ternyata proses dan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik. Praktik pembelajaran dengan media gambar bangun ruang berhasil dengan baik ini sehingga penulis simpulkan bahwa dalam sebuah best practice (praktik baik) dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang.

Rumusan Masalah

  • Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka masalah yang diajukan dalam karya tulis ini adalah bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap bangun ruang dengan media gambar bangun ruang kelas XII SMA Negeri 14 Malinau?

Tujuan

  • Tujuan dari kegiatan in adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap bangun ruang dengan media gambar bangun ruang kelas XII SMA Negeri 14 Malinau.

 

Manfaat

  • Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penulisan best practice ini adalah sebagai
  • berikut:
  • Bagi siswa
  • Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
  • Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
  • Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
  • Meningkatkan hasil belajar siswa.
  • Bagi guru
  • Memperluas wawasan.
  • Meningkatkan professional kerja.
  • Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.
  • Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
  • Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran mata pelajaran matematika.
  • Bagi sekolah
  • Menerapkan model pembelajaran yang dilaksanakan terhadap mata pelajaran yang lain.
  • Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

Media Pembelajaran

  • Pengertian Media Pembelajaran
  • Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arif S. Sadiman, dkk., 1990: 6). Dalam pengertian umum berarti suatu perantara yang mampu mengantarkan informasi dari pengirim kepada penerima informasi.
  • Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang terdapat dalam kurikulum, sumber pesannya adalah guru, siswa, orang lain, penulis buku, salurannya adalah media pembelajaran, dan penerima pesan adalah pembelajar (Rusydiyah, 2015). Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Ketepatan penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas proses serta hasil yang dicapai (Yohana, 2011). Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran (Falahudin, 2014).
  • Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang mampu mengirim pesan atau informasi kepada penerima pesan atau informasi, sedangkan media pembelajaran adalah suatu mediator yang dapat memberi informasi kepada peserta didik dalam proses pembelajaran yang mampu merangsang pikiran, memusatkan perhatian, membangkitkan minat dan motivasi belajar peserta didik agar terjadi efektifitas pada proses pembelajaran, yang menjadi mediator tersebut bukan hanya guru tetapi juga alat-alat pembelajaran (seperti gambar, buku, alat elektronik, dan sebagainya).
  • Jenis-jenis Media Pembelajaran
  • Menurut Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Rahardjito (1996: 28)  untuk tujuan-tujuan praktis terdapat beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia ialah.
  • Media grafis seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flannel, dan papan buletin.
  • Media Audio seperti radio, alat perekm pita magnetic, dan laboratorium bahasa.
  • Media proyeksi diam seperti film bingkai, film rangkai, media transparensi/OHT, opaque projector, mikrofis, film, film loop, televisi, dan video.:
  • Trianto (2007: 75) juga mengelompokkan jenis-jenis media pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses belajar ke dalam lima kategori yaitu:
  • Media grafis atau media dua dimensi (seperti gambar, foto, grafik atau diagram);
  • Media model solid atau media dimensi tiga (seperti model-model benda ruang dimensi tiga, diorama, dan sebagainya);
  • Media proyeksi (seperti film, filmstrip, dan OHP);
  • Media informasi, computer, dan internet;
  • Media lingkungan.

Dari berbagai jenis media yang dikemukakan di atas, media yang digunakan oleh peneliti merupakan jenis media grafis berupa gambar. Karena keterbatasan dalam sarana dan prasana yang menggunakan media elektronik. Jenis media sederhana yang menarikpun sudah bisa digunakan sebagai media pembelajaran misalnya buku bergambar, foto, karikatur, maupun benda di sekitar kelas atau sekolah. Dan jenis media yang digunakan penulis dalam pembelajaran umumnya menyesuiakan dengan kondisi kelas atau keadaan sekolah.

  • Fungsi Media Pembelajaran
  • Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
  • Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langka
  • Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya
  • Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret
  • Memberi kesamaan persepsi
  • Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,
  • Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan
  • Memberikan suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Selain fungsi di atas, Livie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut,dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
  • Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajaran ketika belajar membaca teks bergambar.
  • Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
  • Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkan kembali
  • Tujuan Media Pembelajaran
  • Menurut Hujair (2013) tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:
  • Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
  • Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,
  • Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,
  • Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
  • Manfaat Media Pembalajaran
  • Manfaat media adalah sebagai alat bantu mengajar yang ditata oleh guru dan dapat mempengaruhi untuk kemudahan anak dalam menerima pelajaran (Azhar Arsyad, 1996: 15). Dengan demikian media adalah suatu alat untuk memudahkan anak dalam mengikuti pelajaran supaya lebih jelas dan memahami apa yang dipelajari, lebih-lebih penulis menggunakan media kartu lambang bilangan, maka dengan kartu lambang bilangan anak dapat lebih mudah untuk mengenal konsep bilangan, membedakan kartu lambang bilangan dan mengenal bilangan. Karena kartu lambang bilangan dilengkapi gambar-gambar yang jumlahnya sama dengan nilai bilangan.
  • Media Pembelajaran Matematika
  • Herman Hudoyo (1979: 108) menyatakan bahwa belajar matematika merupakan proses membangun atau mengkonstruksi konsep-konsep dan prinsip-prinsip, tidak sekedar belajar yang terkesan pasif dan statis, namun belajar matematika itu harus aktif dan dinamis. Hal ini sesuai dengan pandangan konstruktivitis yaitu suatu pandangan dalam mengajar belajar dimana siswa membangun sendiri arti dari pengalamannya dan interaksi
  • Pemilihan media pendidikan dalam pembelajaran matematika (Subagya, 2003: 17) sebaiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
  • Harus lebih menambah kegiatan belajar siswa.
  • Harus menyebabkan hasil belajar yang lebih permanen.
  • Lebih memberi pengalaman terhadap siswa yang belum mengalami.
  • Lebih menghemat waktu.
  • Dapat membangkitkan motivasi dan aktivitas siswa.
  • Hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
  • Ekonomis dan tahan lama.
  • Mudah digunakan.
  • Sesuai kemampuan berpikir dan kemampuan lain siswa.
  • Lebih unggul jika dibandingkan dengan media lain.  


Media Gambar

  • Pengertian Media Gambar
  • Gambar ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui foto yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama
  • Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Sudjana (1991) menyatakan prinsip-prinsipnya antara lain adalah:
  • Menentukan jenis media dengan tepat
  • Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat
  • Menyajikan media dengan tepat
  • Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, empat dan situasi yang tepat
  • Penggunaan media gambar sebaiknya harus disesuaikan dengan kematangan siswa. Gambar yang dijadikan media hendaknya dalam hal-hal sebagai berikut:
  • Warna harus menarik minat siswa, karena pada umumnya siswa petama kali melihat warna, kemudian ditafsirkannya
  • Ukuran nya harus seimbang
  • Jarak suatu objek lainnya harus jelas
  • Suatu gambar hendaknya harus menunjukan geraka
  • Gambar hendaknya disesuaikan dengan urutan tertentu dan dihubungkan dengan asalah yang luas.
  • Manfaat Pemggunaan Media Gambar
  • Penggunaan media pembelajaran secara umum termasuk pada
  • penggunaan media gambar dengan baik dapat berguna untuk (Sadiman, 2010):
  • Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
  • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra
  • Penggunaan media yang bervariasi dan tepat dapat mengatasi sikap pasif dari siswa
  • Dengan penggunaan media guru dapat menyampaikan materi dengan persamaan pengalaman dan persepsi untuk setiap siswa.
  • Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Media Gambar
  • Kelebihan Media Gambar
  • Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah dibandingkan dengan verbal semata
  • Gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa adanya.
  • Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
  • Gambar dapat memperjelas suatu masalah.
  • Siswa mudah memahaminya.
  • Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram.
  • Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam perjalanan dalam kendaraan.
  • Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.
  • Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik.
  • Kekurangan Media Gambar
  • Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
  • Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
  • Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
  • Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan.
  • Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

 

Pelaksanaan Kegiatan

  • Tujuan dan Sasaran
  • Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan media gambar bangun ruang.
  • Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XII  Semester 1 tahun pelajaran 2023/2024 di SMA Negeri 14 Malinau sebanyak 27 siswa.
  • Bahan/Materi Kegiatan
  • Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi  kelas XII semester 1 tahun pelajaran 2023/2024 pada materi pokok bangun ruang.
  • Tahapan Kegiatan

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

 

 

 

 

1.

 

Konsultasi kegiatan kepada atasan


  • Mempersiapkan agenda yang akan dikonsultasikan.
  • Mengatur jadwal pertemuan kepada atasan.
  • Melaksanakan pertemuan dengan atasan sesuai dengan jadwal yang ditentukan serta mengkonsultasikan kegiatan yang akan dilakukan.
  • Mencatat setiap masukan, intruksi, arahan dan lain-lain dari atasan.

2.

Mendata hasil belajar siswa


  • Menemui guru yang mengampu mata pelajaran Matematika untuk diskusi serta meminta saran atas kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • Mengumpulkan nilai hasil belajar siswa.
  • Mengidentifikasi dan mengklasifikasi siswa berdasarkan nilai tertinggi, sedang , dan rendah.

 

3.

 

Pembuatan media gambar rumus bangun ruang


  • Menjelaskan tujuan dan proses pembuatan media gambar kepada siswa.
  • Membuat kelompok heterogen berdasarkan hasil belajar siswa
  • Menugaskan setiap kelompok untuk menyiapkan alat dan bahan
  • Membuat pertemuan dengan setiap kelompok untuk peroses pembuatan media gambar.
  • Menugaskan dan mengarahkan setiap kelompok untuk membuat media gambar yang sudah ditentukan oleh guru.

 

4.

 

Mengaplikasi media gambar


  • Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas.
  • Sebelum memasuki kelas, guru sudah berada di depan kelas.
  • Memberikan pertanyaan kepada setiap siswa dengan menggunakan media gambar.
  • Siswa memberikan jawaban dengan menunjuk salah satu bangun ruang dan menyebutkan rumus bangun tersebut.
  • Siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan guru dipersilahkan masuk kelas.
  • Melakukan proses pembelajaran kelas mengenai bagun ruang.

5.

Evaluasi kegiatan


  • Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis.
  • Menentukan waktu untuk melaksanakan tes.
  • Memberikan tes kepada siswa.
  • Memeriksa dan menilai hasil tes siswa.
  • Membuat laporan kepada atasan atas kegiatan


Hasil Kegiatan

  • Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
  • Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan memanfaatkan media gambar bangun ruang berlangsung aktif dan peserta didik lebih aktif dalam pembuatan alat peraga/media gambar secara berkelompok.
  • Melalui media gambar  yang ditempel di dalam ruangan kelas akan menstimulasi siswa untuk mengingat rumus dari bangun ruang, baik bangun ruang sisi datar maupun sisi lengkung.
  • Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan media gambar bangun ruang pada materi bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.
  • Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan media gambar bangun ruang, hasil belajar peserta didik hanya 70,4% peserta didik yang dapat mencapai KKM menjadi 88,9% peserta didik dapat mencapai KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media gambar bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik  terhadap matri bangun ruang.

 

Masalah yang Dihadapi

  • Masalah yang dihadapi terutama selama melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan menggunakan media gambar bangun ruang. Selain itu masalah yang ditemui adalah pada saat proses pembuatan alat peraga dalam kelompok, dimana beberapa peserta didik mengalami kebingungan dalam pembuatannya dalam kelompok.
  • Kurangnya sarana dan prasarana pendukung di sekolah juga mempengaruhi penyiapan alat peraga dan pelaksanaan pembelajran dengan media, yaitu tidak adanya proyektor dan juga ketersediaan listrik yang kurang.

Cara Mengatasi Masalah

  • Dalam mengatasi masalah yang ditemui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan media gambar bangun ruang, penulis melakukan persiapan dari rumah dengan mencetak beberapa bentuk bangun ruang yang nantinya peserta didik dalam kelompoknya dapat menempelkan serta memberi ketrangan serta rumus dari luas maupun volume dari bangun ruang yang dibagikan perkelompok. Selain itu penulis juga memberikan motivasi belajar kepada setiap kelomok agar tetap semangat dalam belajar memahami materi yang bersifat abstrak salah satunya materi bangun ruang.

Adapun kendala pada sarana dan prasarana yang ada di sekolah, penulis hanya dapat mengusulkan serta berkomunikasi kepada sekolah untuk mengusulkan kepada pihak terkait untuk pemenuhan kebutuhan listrik serta jaringan internet di sekolah untuk dapat memaksimalkan pembelajaran sehingga diharapkan kedepan media yang digunakan bukan hanya bamgar bangun ruang yang sudah di cetak, teapi bisa ditampilkan melalui proyektor sehhingga peserta dididk lebih antusias dalam belajar dan memahami materi yang abstrak.

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

 

Simpulan

  • Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar bangun ruang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
  • Kegiatan pembuatan media gambar bangun ruang pada kelas XII dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang.
  • Manfaat kegiatan pembuatan media gambar bangun ruang pada kelas XII yaitu melatih siswa dalam bekerja serta menambah pengetahuan siswaterhadap materi bangun ruang.
  • Dengan adanya media dalam setiap pembelajaran dapat menarik minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Melalui media gambar yang ditempel di dalam ruangan kelas akan menstimulasi siswa untuk mengingat rumus dari bangun ruang, baik bangun ruang sisi datar maupun sisi lengkung

Rekomendasi

  • Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran menggunakan media gambar bangun ruang, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
  • Guru diharapkan untuk berinovasi dan berkreasi dalam menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi peserta dididk. Dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada salah satunya adalah media gambar bangun ruang yang dapat menstimulasi peserta didik dalam memahami pelajaran matematika yang bersifat abstrak.
  • Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam.

Peran Sarana dan Prasarana dalam sekolah sangat vital untuk mendukung dilaksanakannya pembelajaran yang berkualitas dan menyesuaikan kurikulum yang sedang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Arif S, Sadiman, dkk. 1990.Media Pendidikan. Jakarta. CV. Rajawali.

Depdiknas. (2006). Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standarisasi. Sekolah Dasar Dan Menengah. Depdiknas. Jakarta

Mudlofir, Ali dan Evi Fatimatur Rusydiyah. 2015. Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yohana, Analisa. (2011). Studi Tentang Media Pembelajaran yang Digunakan Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Trianto, (2007). Model-model Pembelajaran iInovatif berorientasi kontruktivistik. Prestasi Pustaka: Jakarta.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tahapan Kegiatan

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

 

 

 

 

1.

 

Konsultasi kegiatan kepada atasan


  • Mempersiapkan agenda yang akan dikonsultasikan.
  • Mengatur jadwal pertemuan kepada atasan.
  • Melaksanakan pertemuan dengan atasan sesuai dengan jadwal yang ditentukan serta mengkonsultasikan kegiatan yang akan dilakukan.
  • Mencatat setiap masukan, intruksi, arahan dan lain-lain dari atasan.

2.

Mendata hasil belajar siswa


  • Menemui guru yang mengampu mata pelajaran Matematika untuk diskusi serta meminta saran atas kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • Mengumpulkan nilai hasil belajar siswa.
  • Mengidentifikasi dan mengklasifikasi siswa berdasarkan nilai tertinggi, sedang , dan rendah.

 

3.

 

Pembuatan media gambar rumus bangun ruang


  • Menjelaskan tujuan dan proses pembuatan media gambar kepada siswa.
  • Membuat kelompok heterogen berdasarkan hasil belajar siswa
  • Menugaskan setiap kelompok untuk menyiapkan alat dan bahan
  • Membuat pertemuan dengan setiap kelompok untuk peroses pembuatan media gambar.
  • Menugaskan dan mengarahkan setiap kelompok untuk membuat media gambar yang sudah ditentukan oleh guru.

 

4.

 

Mengaplikasi media gambar


  • Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas.
  • Sebelum memasuki kelas, guru sudah berada di depan kelas.
  • Memberikan pertanyaan kepada setiap siswa dengan menggunakan media gambar.
  • Siswa memberikan jawaban dengan menunjuk salah satu bangun ruang dan menyebutkan rumus bangun tersebut.
  • Siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan guru dipersilahkan masuk kelas.
  • Melakukan proses pembelajaran kelas mengenai bagun ruang.

5.

Evaluasi kegiatan


  • Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis.
  • Menentukan waktu untuk melaksanakan tes.
  • Memberikan tes kepada siswa.
  • Memeriksa dan menilai hasil tes siswa.
  • Membuat laporan kepada atasan atas kegiatan

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Kegiatan Pembelajaran

Hasil Karya Siswa Melalui Media Bangun Ruang
Hasil Karya Siswa Melalui Media Bangun Ruang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun