Mohon tunggu...
Jernihate Ha
Jernihate Ha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Beberu musafir Meulaboh Bak kereta api tinggalkan yang tak mau ikut hantam penghalang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menahan Rindu dengan Bismillah

4 September 2024   12:25 Diperbarui: 4 September 2024   12:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/theyuniar

MENAHAN RINDU DENGAN DENGAN BISSMILLLAH

 Ini merupakan sebuah kisah yang mungkin tak bisa ku lupakan yang kutulis pada tangal 9 januwari 2021 ketika masih duduk di pondokpesantren rahudhatul jihad , cinta maju blang pegayon ,gayo lues aceh tulisan romansaku nahhh ayok simak certanya

 Namanya Radian syah seorang guru yang baru saja menyelesaikan pendidikanya di Serambi mekah .Aceh wajah tampan dengan kulit putih beserta berewoknya makin memikat hati para kaum hawa yang melihatnya pintar, ketawadukanya terlihat jelas dengan langkah kakinya.

 Bermula ceritanya Sesudah solat isya berjamaah para santri kemabli keasrama bersiap siap ngaji isya mataku yang begitu berat merebahkan badan di tumpukan Kasur , bantal dan kain ." hinaya jangan tidur ayoukk siap siap nagji isya " teriak karmila " iaya .... Mentar aja mataku terasa berat jawabku mataku muali berkabur mataku sangat berat terpejam sesudah 10 menit terjaga karna bermimpi kepeleset saat melihat asrama yang sudah kosang dengan tergesa gesa mengambail bebrapa kitab dan buku berlari menuju kelas dengan jurus seribu langkah hampir sampai di kelas tak sengaja menabrak guru baru yang sedang ramai di bincangkan   

 Tarr.... Bunyi buku yang jatuh ..

 Waduh maaf ustad Kataku sambil mengumpulkan bukuku peria yang ku tabrak tadi membantu saya mengumpulkan bukunya dan alat tulis lainya saat ia hendak memberikan tempat pengsil saya melihat salah satu buku pavoritku jatuh ke parit langsung aku bergegas mengambilnya  

 Betapa sedihnya hatiku melihat bukuku yang sudah basah " aduhhh mana ini buku baru lagi!! Gumangku sambil merengek " saya minta maaf "!!kata peria itu tanpa melihat wajahnya karna mataku terfokus kepada baruku segera menjemurnya di pagas agar kering kutingalkan di sana dan masuk kekalas denga tatapan yang marah dan kesal.

Masuk kekelas meminta maaf kepada ustd ahmad wali kelas kami tah kenapa malam itu ia memberi toleransi peria yang ku tebrak tadi meliaht bukuku kisah abu nawas yang bikin ngakak ia mengajar di kelas sebelah aku yang masih bengong di kelas dengan memikirkan bukuku lamunanku berhenti ketika ustad ahmad memukul lantai dengan rotan membuat terkejud 

" kamu kanapa!??" tanya karmila

 Buku yang baru ku beli jatuh keparet gara gara di tabrak ustd sebelah ?" jawab hinaya dengan kesal seakalin loncengpun berdering menunjukakan pulang ustad ahmad yang sedang ceramah membuat kami puang paling akhir saat meliaht bukuku yang sudah tak berada pada di pagar di caripun tak kunjung dapat jam pun sudah larut pulang kekamar .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun