Mohon tunggu...
Jeri Santoso
Jeri Santoso Mohon Tunggu... Nahkoda - Wartawan

Sapiosexual

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Espresso: Cita Rasa dan Sejarah yang Rumit

5 Oktober 2019   13:08 Diperbarui: 6 Oktober 2019   04:28 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Christoph dari Pixabay

Dia membuat beberapa perbaikan pada mesin Moriondo, memperkenalkan portafilter; dan banyak inovasi lain yang masih berhubungan dengan espresso yang kita kenal pada saat ini.

Dalam mesin Luigi, sebuah ketel besar memiliki ruang yang diisi dengan air dipanaskan sampai mendorong air dan uap melalui keping kopi bubuk yang disumbat. Ketel tersebut juga berfungsi sebagai radiator panas, yang menurunkan suhu dari 250 dalam boiler ke suhu ideal sekitar 195 atau setara dengan 90. Untuk pertama kalinya, kopi diseduh dalam hitungan detik.

Mesin Bezzera masih belum menemukan konsistensi rasa kopi yang kuat karena boiler dipanaskan langsung di atas nyala api. Konsistensi adalah kunci dalam espresso.

Bezzera kemudian merancang beberapa prototipe mesinnya. Tetapi tidak banyak diminati oleh pelanggan, selain karena ia tidak memiliki uang untuk mengembangkan lebih lanjut bisnisnya, ia juga tidak tahu cara memasarkan produk.

Pavoni membeli paten Bezzera pada tahun 1903 dan meningkatkan lagi aspek desain mesin tersebut. Ia kemudian menemukan katup pelepas tekanan yang membuat kopi tidak akan terciprat ke sembarang arah, juga untuk mempercepat pembuatan kopi. Melalui penemuan ini, mesin espresso sudah mampu menjaga konsistensi rasa.

Bezzera dan Pavoni bekerja sama untuk mengembangkan mesin tersebut, yang kemudian dijuluki Pavoni Ideale. Caf Espresso pertama kali diperkenalkan pada dunia di festival Milan Fair tahun 1906. Setelah Milan Fair, mulai berkembang mesin-mesin espresso di Italia dengan dihiasi ornamen di sekelilingnya.

Mesin-mesin awal ini mampu menciptakan 1000 cangkir kopi per jam. Namun, sangat disayangkan bahwa mesin tersebut menciptakan rasa kopi yang pahit dan gosong karena hanya mengandalkan uap.

Ketika mesin-mesin sudah digantikan oleh listrik, Art Deco kemudian mengembangkan lagi mesin espresso ke bentuk yang lebih efisien, dia memperbaiki beberapa kekurangan. Pavoni mendominasi pasar espresso di Milan hampir satu dekade. Espresso merupakan kesenangan warga lokal Milan dan sekitarnya.

Salah satu kompetitor Pavoni yang paling berkembang pada masanya adalah Arduino. Dialah yang kemudian menemukan metode espresso tidak hanya mengandalkan uap. Namun, idenya tersebut masih belum efektif.

Pada tahun 1920 Arduino memiliki bengkel besar di Milan yang jauh lebih besar daripada Pavoni. Karena kemampuan dan keahliannya dalam pemasaran, espresso milik Pavoni diekspor keluar Milan hingga ke seluruh Eropa.

Tokoh berikut yang muncul setelah Arduino adalah Achille Gaggia. Mesin Gaggia ditemukan setelah Perang Dunia II. Ia mengembangkan tuas pegas yang dioperasikan oleh barista untuk memaksa tekanan uap pada boiler masuk ke dalam sebuah silinder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun