Mohon tunggu...
Jeremy Suhendra
Jeremy Suhendra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kolese Kanisius

bosen…

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Hindari Terjerat FOMO: Dalami Risiko Trading Kripto

28 April 2024   23:27 Diperbarui: 29 April 2024   09:28 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi trading kripto (Unsplash)  

Selain itu, kripto juga menawarkan potensi untuk meraih kesuksesan finansial di luar jalur konvensional. Generasi muda, yang cenderung skeptis terhadap institusi tradisional dan terbuka terhadap inovasi-inovasi modern, melihat kripto sebagai alternatif yang menarik untuk menghasilkan pendapatan, membangun kekayaan, dan mencapai kemandirian finansial. Aspek teknologi yang mendasari kripto, seperti teknologi blockchain, juga menarik bagi generasi yang terbiasa dengan teknologi dan berorientasi pada masa depan.

Selain keuntungan finansial dan aspek teknologi, nilai-nilai seperti kebebasan, desentralisasi, dan otonomi juga mendorong minat generasi muda terhadap kripto. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kripto dianggap sebagai sarana untuk melawan kendali institusi keuangan tradisional dan memperjuangkan nilai-nilai yang lebih inklusif dan demokratis.

Bahaya FOMO dan tidak mengidentifikasi risiko trading kripto 

 Trading kripto memiliki risiko yang tinggi sehingga perlu berhati-hati sebelum terjun di dalam aktivitas ini. Untuk mencegah terjadinya kerugian dengan nilai yang cukup besar dalam trading kripto, Anda perlu memperhatikan beberapa risiko dan kelemahan dari trading ini. Risiko dari trading kripto antara lain:

  1. Penurunan nilai tak terbatas

Dalam trading kripto, nilai-nilai mata uangnya bisa naik hingga ratusan persen tanpa ada batas. Hal ini tentu cukup menggiurkan bagi generasi muda yang ingin mendapatkan keuntungan dari trading kripto. Namun, di balik semua itu ternyata ada risiko penurunan nilai yang tidak terbatas dalam melakukan trading kripto. Dalam hal ini, bisa saja Anda sebagai trader yang sempat untung dalam trading kripto, justru bisa berbalik rugi dengan nilai yang sangat besar akibat jual-beli aset kripto yang fluktuatif. Hal tersebut jelas berbeda dengan investasi saham. Di Bursa Efek Indonesia, umumnya batas maksimal penurunan saham sekitar 7 persen dalam sehari dan biasanya akan langsung mengaktifkan sistem auto-rejection ketika turun lebih jauh lagi. Bila penurunan terjadi selama beberapa hari, pihak otoritas Bursa menerapkan pemberhentian perdagangan sementara sehingga kerugian trader bisa dibatasi.

  1. Tidak dilindungi badan otoritas

Seperti kasus yang barusan dibahas, tidak ada badan otoritas yang dapat mengontrol penurunan dan kenaikan nilai mata uangnya. Aset kripto hadir berkat teknologi blockchain yang memungkinkan semua data dapat bertransaksi secara otomatis. Karena setiap kegiatannya diatur oleh sistem blockchain, maka tidak ada badan otoritas yang membuat peraturan dengan jelas atau pihak yang bisa membatasi perdagangan. Hal ini membuat trader lebih rentan terhadap fluktuasi pasar yang tidak terkendali. 

  1. Keamanan Siber

Trading kripto terjadi secara digital, sehingga banyak risiko pencurian yang bisa terjadi dengan cara peretasan akibat keamanan yang tidak baik dalam dompet digital. Seiring dengan berkembangnya zaman, cara bagi hacker untuk meretas data pribadi semakin beragam. Terkadang, sistem keamanan siber belum begitu canggih untuk menanggulangi hal tersebut. Jika dompet digital Anda diretas, maka bisa jadi Anda kehilangan akses terhadap dompet digital Anda dan kehilangan semua aset kripto yang telah Anda transaksikan.

Risiko-risiko inilah yang terkadang kurang dicermati oleh generasi muda. Banyak dari mereka yang merasa takut akan berkembangnya zaman (FOMO) dan melakukan trading kripto tanpa memperdalam lagi segala keuntungan dan risikonya. Bagi orang yang sudah mempelajari secara mendalam, trading kripto dapat menjadi hal yang sangat menguntungkan. Berbanding terbalik dengan orang yang FOMO, mereka tidak mendalami sistem trading secara mendalam dan hanya melihat sisi baiknya. Hal inilah yang berbahaya bagi masa depan mereka sendiri, karena merusak kondisi finansial dan bisa berpengaruh pada emosional mereka.

Solusi

Setelah menyadari dan mempertimbangkan risiko yang terkait dengan trading kripto, penting bagi para trader, khususnya generasi muda yang tertarik pada kripto, untuk mengambil langkah-langkah pencegahan FOMO yang tepat. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
    Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun