Mohon tunggu...
JEREMY JORDAN LOESI
JEREMY JORDAN LOESI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas katolik Parahyangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Kopi Arabika Gayo sebagai Salah Satu Indikasi Geografis

17 Juni 2024   12:15 Diperbarui: 17 Juni 2024   12:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://igis.id/kopi-arabika-gayo-nad/

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh tahun 2018 terdapat tiga kabupaten yang dapat memproduksi kopi sekitar 61.761 ton setiap tahun, yang tentunya berasal dari kebun rakyat. Namun, perambahan hutan yang terjadi di tiga kabupaten tersebut menimbulkan keresahan bagi para petani kopi. Perambahan hutan tersebut mengakibatkan kerusakan hutan serta berkurangnya tutupan hutan.

Penurunan Kualitas 

Saat ini Kopi Gayo tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk ke pasar Eropa. Hal ini dikarenakan, sampel kopi yang dikirim dari Aceh khususnya Dataran Tinggi Gayo diketahui mengandung kadar glifosat atau zat kimia yang menyebabkan buah kopi tercemar. Belakangan diketahui bahwa penggunaan zat tersebut ditujukan untuk mengurangi pertumbuhan rumput. Namun, hal tersebut malah menyebabkan kualitas dan kemurnian kopi arabika gayo mengalami penurunan serta dianggap sudah tidak organik.

Struktur Pasar 

Berkaitan dengan struktur pasar, Kopi Gayo yang diekspor ke mancanegara posisinya sangat rentan terhadap situasi pasar hingga situasi politik internasional. Dimana selama masa pandemi covid 19 Kopi Gayo sulit diekspor karena keterbatasan Kontainer dan kapal. Selain itu harganya juga akan anjlok jika negara penghasil kopi dunia lainnya memasuki masa panen. Permasalahan ekspor ini sangat rentan karena apa yang  terjadi di pasar internasional, akan langsung berpengaruh kepada petani terutama menyangkut harga jual.

SOLUSI

Terkait dengan permasalahan-permasalahan tersebut maka terdapat solusi yang bisa dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut seperti :

  1. Melakukan pemasaran melalui media sosial dengan tujuan untuk memperlihatkan kualitas bubuk kopi organik satu-satunya di daerah dataran tinggi Gayo. 

  2. Menghentikan pembalakan liar serta pembukaan lahan untuk perkebunan selain kopi.

  3. Perlunya distribusi mesin babat rumput kepada para petani agar petani yang memiliki lahan kebun luas tidak lagi menggunakan racun rumput untuk membersihkan lahannya.

  4. Menyediakan bibit unggul Kopi Arabika Gayo, pupuk alam (organik), serta penanganan pasca panen.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun