Dalam arti itu, perlindungan terhadap pasien harus lebih ditingkatkan lagi. Berbagai langkah bisa dilakukan, misalnya, dengan memeriksa secara berkala integritas moral dan keadaan psikis para profesional yang sebagian besar waktunya berhadapan dengan kelompok rentan seperti pasien, perempuan, orang cacad, dan anak-anak.
Memang tidak mudah menyimpulkan bahwa pendidikan moral dan pendidikan keagamaan telah mengalami kegagalan. Saya hanya ingin mengatakan, bahwa pendidikan moral dan pendidikan agama yang baik seharusnya mendorong orang untuk memiliki sikap yang positif terhadap perempuan, dan bukan sebaliknya malah memosisikan perempuan sebagai sumber dosa, sumber godaan, atau makhluk yang harus dihindari. Jika persepsi demikian yang ditanamkan dalam diri generasi muda, sikap dan perilaku laki-laki terhadap perempuan tidak akan pernah bisa berkembang ke arah yang positif.
Adalah tugas dan tanggung jawab kita semua untuk bisa mengatasi dan mencegah hal ini. Kita mulai dari diri kita sendiri dengan menanamkan sikap dan perilaku positif terhadap perempuan. Dalam hal ini, saya teringat kata-kata bijak yang pernah diucapkan Sang Guru dari Nasareth, "Barangsiapa yang memandang perempuan dan menginginkannya dalam hatinya, sesungguhnya dia telah berzinah dengan perempuan itu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H