Mohon tunggu...
Jeremia Kevin Setiawan
Jeremia Kevin Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Opini

Jeremia Kevin Setiawan (Simanjuntak) adalah seorang Indonesia berdarah Batak Toba yang memiliki hobi menulis pendapat maupun pemikirannya mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teror di Sigi: kepada Umat Kristen, Umat Islam, dan Pemerintah

29 November 2020   14:32 Diperbarui: 29 November 2020   16:29 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Desa Lembantongoa, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah

Ketika teror di Sigi menambah catatan panjang konflik umat Islam dan umat Kristen di Indonesia, ada yang ingin saya sampaikan, baik kepada umat Kristen, umat Islam, maupun kepada pemerintah Republik Indonesia.

Kepada Umat Kristen

Saudara-saudariku umat kristiani, kita tentu turut merasakan kepedihan dan kemarahan ketika mendengar berita tentang teror yang terjadi kepada saudara-saudari seiman kita di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Apa yang terjadi di Sigi menambah daftar panjang persekusi yang terjadi terhadap kita umat kristiani di Republik Indonesia.

Memang, kita umat Kristen sudah sejak dulu sering menjadi korban persekusi karena iman kita. Tuhan kita Yesus Kristus pun juga mengatakan bahwa dalam dunia kita akan menderita penganiayaan dan kita harus mau ikut menderita. Persekusi yang terjadi saat ini karena iman kita, entah dalam bentuk tidak dapat dipilih, tidak dapat beribadah, dan bahkan kehilangan nyawa, adalah wujud nyata dari penganiayaan yang harus kita alami karena iman kita.

Meskipun demikian, pasrah akan keadaan bukan sikap yang tepat dalam menyikapi persekusi yang kita alami, apalagi membalas kejahatan dengan kejahatan. Kristus berpesan kepada kita untuk menguatkan hati dalam menghadapi setiap penganiayaan karena Kristus telah berhasil mengalahkan dunia. Kita harus terus menguatkan hati dalam melawan kejahatan dengan kebaikan. 

Ketika teror kepada umat Kristen di Sigi terjadi, salah satu cara kita umat Kristen menguatkan hati adalah dengan tidak menyebarkan foto dari aksi tersebut di media sosial, baik foto korban yang tergeletak maupun pemakaman para korban. Karena dengan membagikan foto korban aksi teror, kita malah ikut menyebarkan ketakutan yang ditimbulkan para pelaku.

Namun itu saja tidak cukup. Apa yang terjadi di Sigi adalah satu dari berbagai jenis persekusi maupun diskriminasi kepada kita umat kristiani di Indonesia. Kita tidak boleh menjadi orang Kristen yang terus mau dipersekusi di negara yang berdasarkan keragaman, termasuk keragaman kepercayaan. 

Kita umat Kristen di Indonesia harus satu suara menyerukan bahwa hidup orang-orang Kristen di Indonesia itu penting. Kita harus terus menyuarakan bahwa orang-orang Kristen di Indonesia memiliki hak yang sama dan setara dengan umat beragama lain di Indonesia, baik hak untuk memilih dan dipilih serta hak untuk menganut kepercayaan dan beribadah menurut kepercayaan yang dianut.

Kepada Umat Islam

Saudara-saudariku umat Islam, untuk kesekian kalinya konflik terjadi di antara kita umat Islam dan umat Kristen di Indonesia. Tidak. Saya maupun umat Kristen lainnya tidak membenci saudara-saudari hanya karena agama yang saudara-saudari anut maupun karena populasi umat Islam jauh lebih banyak dibandingkan populasi umat Kristen di Indonesia. 

Saya percaya, agama yang masing-masing kita anut sejatinya menekankan pentingnya cinta kasih, baik cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun cinta kasih kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun